Selasa, 24 Agustus 2010

BEMU DIGUGAT, MAHASISWA BARU CARUT-MARUT



Sungguh miris, prihatin dan sangat khawatir hati ini. Propesa mahasiswa baru tahun 2010 UIN JAKARTA ini mungkin bukan angkatan yang pertama bagi mahasiswa yang baru menginjakan kaki mereka kedunia kampus dengan keadaan BEM, organisasi-organisasi dan segala bentuk jenis partai yang merupakan kendaraan para organisasi baik internal ataupun eksternal dalam keadaan yang yang sangat memanas. Puncaknya ketika para mahasiswa yang memang sebagian besar berasal dari partai kampus yang mengalami kekalahan dan mendapat sanksi karena ditemukan kecurangan yang ditemukan panwaslu ketika Pemira kampus mengadakan demo penggugatan dan permintaan dicabutnya SK BEMU yang sudah mengadakan pengukuhan baru-baru ini. Sungguh sebuah tragedy ketika gugatan mereka ini mereka usung dengan cara berdemo dahulu dibanding secara diplomatis dan dibicarakan baik-baik terlebih dahulu, dan semua ini terjadi ketika mahasiswa baru berdatangan untuk mencari tahu informasi tentang propesa. Tapi apa mau dikata, ketika mereka jauh-jauh datang kekampus untuk mencari informasi, yang mereka dapat ternyata sebuah berita burung dan ketidak-pastian saja. Bayangkan, mereka yang sudah datang jauh-jauh dari luar daerah jabodetabek atau mungkin dari luar pulau jawa yang sengaja datang dan tentu menghabiskan dana yang tidak sedikit, tapi ketika mereka sudah berada dikampus, ternyata mereka dikecewakan dengan informasi propesa yang tidak jelas karena memang BEM universitas yang bertanggung jawab dalam kepanitiaan propesa sedang mengalami penggugatan. Seperti contoh, azis, mahasiswa baru jurusan kesehatan masyarakat yang berasal dari batam. Dia sudah jauh-jauh datang dari pulang perbatasan negeri ini ke kampus hanya untuk mencari tahu informasi tentang propesa dan kepastian tanggalnya, akan tetapi yang dia dapat sebuah info bahwa dia diminta nanti datang lagi saja atau nanti di beri kabar lagi. Busyeeet,,, bayangkan, masa dia disuruh untuk datang lagi? Habis di ongkos cing?! Bahkan dia tidak tahu bahwa mahasiswa baru fakultas dia mewajibkan untuk tinggal di asrama ketika azis sudah membayar uang muka kost-kostan sebesar Rp. 500000. Sungguh sebuah kesia-siaan ketika kabar itu datang. Bahkan ketika dia menanyakan info kebagian kemahasiswaan, dia berkata mendapat berita yang membingungkan, karena sepertinya orang yang melayani informasi itu masih mendapat berita yang masih katanya.
Sungguh miris sekali memang apabila kita melihat keadaan di kampus kita yang seperti ini. Sarat dengan politik yang tidak sehat yang merupakan titipan pihak-pihak yang berkepentingan. Apapun alasan keributan ini memang sungguh tidak pantas dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan pilar dari negeri ini. Mahasiswa yang dulu sangat dielu-elukan karena dapat menumbangkan rezim orba, kini tak lain hanya sebagai kerbau yang dicucuk hidungnya dan tempat individu ataupun kelompok yang mempunyai kepentingan buruk.
Kasus ini sungguh tidak pantas dilakukan oleh mahasiswa yang mengaku sebagai anak negeri yang militan, kritis, dan membangun. Kini, para mahasiswa barulah yang menjadi korban dari orang-orang yang membuat kekacauan ini, apapun alasan mereka sungguh tidaklah pantas. Sudahlah, mari kita kembali bergandengan tangan dan bersama meraih kesuksesan, tahun depan, barulah mereka bersaing sehat kembali untuk mendapat amanah ini.
Tulisan ini bukan berarti untuk memprovokasi situasi yang sudah panas menjadi kebakaran. Tapi tulisan ini tak lebih hanya sebuah pernyataan keprihatinan akan keadaan mahasiswa yang sudah kehilangan sifat kritis dan membagunnya. Mungkin cukup sekian, mohon maaf apabila tulisan ini salah atau menyinggung pihak-pihak yang merasa. Tapi demi allah, penulis tidak bermaksud demikian. Wallahu ila aqwamitthariq, wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

HIDUP MAHASISWA!!!

Tidak ada komentar: