Minggu, 22 Agustus 2010

MAHASIWA RUWED BIKIN MURKA!!!

Melihat judul diatas bukannya tanpa alas an. Akan tetapi benarnya. Proses SG (red: student government) yang diterapkan di kampus seharusnya menjadi suatu tempat dan metode pembelajaran yang tepat! Akan tetapi melihat fenomena sekarang, SG sudah seperti bukan solusi yang tepat lagi. Namun, apakah system ini harus dihapuskan dan diterapkannya system senat?
Menilik dari perilaku budaya mahasiswa sekarang, mungkin setiap system yang akan diterapkan akan sia-sia. Sebenarnya dengan kedewasaan dan menghilangkan budaya mahasiswa sebagai ajang penitipan pihak-pihak yang berkepentingan semuanya akan berjalan dengan penuh keserasian dan ukhuwah.
Banyak mahasiswa sekarang yang salah mengartikan SG ini sehingga mereka lupa bahwa mahasiswa sebagai tonggak atau pilar negeri ini. Ironisnya kini banyak mahasiswa mau jadi kacung-kacung suatu kelompok ataupun individu. MANA SIFAT KRITIS KALIAN MAHASISWA? MANA CITA-CITA KALIAN UNTUK MEMBANGUN NEGERI INI WAHAI MAHASISWA? KENAPA KALIAN SEKARANG HANYA SEBAGAI KACUNG-KACUNG SEPERTI KERBAU YANG DI CUCUK HIDUNGNYA?
Cukuplah SG sebagai sarana kita belajar kedewasaan. Bukan berarti menjadikan kita seorang yang penuh ambisi. Menang / kalah dalam system ini itu merupakan sesuatu yang wajar, dan kita sebagai mahasiswa harus menyikapinya dengan sangat bijak. Bukan kita menjadi melakukan kecurangan, kerusakan, dan menyebar fitnah dimana-mana.
Apakah kalian sadar bahwa kalian telah menjadi contoh yang buruk, apalagi disaat para mahasiswa baru berdatangan dengan kepolosan mereka. Dewasalah, dan mari hancurkan budaya buruk yang tumbuh selama Student government di terapkan.
KEMBALILAH BERSATU SAHABATKU, MAHASISWA!!!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sisitem SG harusnya mampu menjadi media belajar. ada proses tukar fikiran, proses evaluasi diri.
kalau dengan kondisi sekarang kita malah seperti terbawa arus.
bagaimana kita menjadi sosial control untuk negatur diri kita untuk terlalu ambisius saja tidak bisa..
bagaimana kita menajdi Agent of Change, kalau sudah bertahun2 seperti ini kita masih tetep mempertahankan keadaan iti, tidak ada upaya perbaikan diri.
bagaiman menajdi agent of change bila proses dan sisitem yang mednidik kita manjadi kacau oleh ulah kita sendairi
Semuanya ambisius,
semuanya mementingkan kepentingan kelompok
semuanya tidak meunjukan sikap sebagi kaka yang baik