Senin, 14 September 2009

بسم الله الرحمن الرحيم Perkembangan Syi’ah di Indonesia ditinjau dari segi HANKAMNAS dan PANCASILA

Saat ini masyarakat sedang dihadapkan pada satu keadaan yang sangat meresahkan dan membahayakan, dikarenakan terus berkembangnya aliran sesat Syi’ah di Indonesia. Keadaan yang tidak menyenangkan ini telah merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita. Sehingga banyak Ulama yang bangun berusaha menyelamatkan masyarakat dari faham yang menyesatkan tersebut.

Kemudian melihat bahayanya bagi bangsa dan negara apabila aliran sesat tersebut terus berkembang di Indonesia, maka Redaksi Ash-Showaaiq meminta kepada Yayasan ALBAYYINAT untuk membahasnya. Namun kali ini kami menghendaki pembahasannya dari segi :

H A N K A M N A S DAN P A N C A S I L A.

Semoga kajian dibawah ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak yang berkepentingan.

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam kesempatan ini kami tidak akan membahas aliran Syi’ah dari segi agama, sebab para Ulama Islam sudah sepakat bahwa ajaran Syi’ah Imamiyyah Itsna’asyariyyah yang berpusat di Iran itu sesat dan keluar dari Islam ( Kafir ). Tapi kali ini kami akan membahas berbahayanya aliran Syi’ah bagi bangsa dan negara kita, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Redaksi Ash-Showaaiq.

Sampai saat ini kami kalau sholat selalu memohon kepada Alloh Swt agar Syi’ah di Indonesia tidak sampai kuat. Sebab apabila mereka sampai kuat, maka kami khawatir apa yang terjadi di Iraq, Pakistan, India dan di Timur Tengah lainnya, yaitu saling bunuh antara Ahlussunnah dengan Syiah akan terjadi di Indonesia. Dan ini kami rasa tidak bisa dielakkan.

Bagaimana tidak akan terjadi?.

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia ini adalah bumi Ahlussunnah Waljamaah, dimana Muslimin Indonesia sangat menghormati dan mencintai serta menjunjung tinggi pemimpin pemimpin islam. Kita sangat menghormati para Sahabat, Istri Istri Rosululloh Saw dan para Imam Ahlussunnah. Sikap kita Ahlussunnah Waljamaah jelas, yaitu kita siap berkorban apa saja, baik harta benda maupun jiwa raga kita demi membela mereka.

Kemudian datang orang orang Syi’ah dari Iran atau orang orang yang sudah dikader di Iran kebumi Ahlussunnah Waljamaah dan tanpa sopan mencaci maki dan melaknat pemimpin pemimpin kita. Pemimpin pemimpin yang kita hormati dan kita jadikan panutan tersebut mereka kafirkan dan mereka murtadkan.

Hal ini berakibat sangat meresahkan masyarakat dan tentu membuat kita marah dan tidak bisa menerima perlakuan mereka. Bagaimana kita akan tinggal diam menerima kekurang ajaran mereka, bagaimana kita akan diam melihat kebiadaban mereka. Karenanya apa yang terjadi diluar negeri yaitu saling bunuh antara Ahlussunnah dengan Syi’ah akan terjadi di Indonesia dan ini tidak bisa dihindarkan. Sebab hal yang seperti ini sudah terjadi dibeberapa negara, dan hampir setiap hari dapat kita saksikan di Televisi Televisi kita.

Jika sekarang cara mereka berkampanye masih melalui buku buku dan door to door sembunyi sembunyi, karena mereka sungkan dan takut kepada Muslimin Indonesia yang dikenal beraqidah Ahlussunnah Waljamaah, maka apabila mereka merasa sudah kuat, mereka akan kampanye dijalan jalan tanpa sungkan lagi dan akan terang terangan mencaci maki pemimpin pemimpin islam, para Sahabat dan Istri Istri Rosululloh Saw.

Sekarang saja dimana mereka belum kuat, bukan rahasia lagi bahwa akibat dari berkembangnya aliran Syi’ah di Indonesia telah terjadi perpecahan dan permusuhan didalam masyarakat. Banyak bukti yang menunjukkan terjadinya pertengkaran dan perpecahan antara ayah dengan anaknya, suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, ibu dengan anaknya, guru dengan muridnya, seseorang dengan temannya dan tetangganya. Sehingga banyak rumah tangga yang dahulunya harmonis men’jadi berantakan, suasana perkampungan yang sebelumnya penghuninya saling sapa dan memberikan salam, menjadi saling bermusuhan, kepengurusan organisasi yang dahulunya kompak men’jadi pecah dan masing masing individu saling men’jatuhkan, suasana masyarakat yang dahulunya hidup damai dan saling tolong menolong, men’jadi resah dan saling bermusuhan.

Sebenarnya suasana yang tidak menyenangkan tersebut, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat saja, tapi pemerintah juga sudah mencium adanya akibat yang timbul dari penyebaran aliran sesat Syi’ah. Karena itu pemerintah sudah berulang kali baik melalui MUI maupun aparat didaerah, menyerukan agar masyarakat mewaspadai aliran Syi’ah.
Pemerintah menyadari bahwa apabila pemerintah tidak cepat cepat bertindak, maka pemerintah akan kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk bertindak. Dalam hal ini kami rasa aparat pemerintah sudah mengantongi nama nama aktivis mereka

Sekarang saja dimana mereka masih sangat sedikit, sudah terjadi keributan keributan dan saling pukul antara orang orang Sunni dengan orang orang Syi’ah, namun apabila mereka sampai kuat, maka hal hal yang tidak kita inginkan akan terjadi.

Di dalam ajaran Ahlussunnah Waljamaah, I R H A B atau T E R O R tidak ada dan tidak dibenarkan, namun didalam ajaran Syi’ah Irhab atau Teror ada dan dibenarkan dan selalu dikerjakan diberbagai Negara.

Mereka itu sangat taat kepada atasan atau pemimpin atau Imamnya dan gerakan tutup mulutnya tidak diragukan dan sudah teruji. Disamping gerakan mereka yang terorganisir, mereka didukung dana yang besar sekali, maklum didukung satu Negara yang kaya. Dengan dana tersebut beberapa tokoh kita telah dibrangus, sehingga mereka tidak berani atau tidak mau berkomentar mengenai kesesatan Syi’ah dan bahayanya bagi agama bangsa dan negara.

Berbeda dengan aliran aliran sesat yang lain, aliran sesat Syi’ah mempunyai jaringan Internasional yang terorganisir. Oleh karena itu penanganannya agak berat apabila hanya dilakukan oleh para Ulama, tapi turun tangan pemerintah dalam masalah Syi’ah sangat diharapkan.

Dalam hal ini Pemerintah mempunyai pengalaman dalam menghadapi bahaya Kumunisme di Indonesia, dimana walaupun kita tetap berhubungan dengan Rusia dan RRT, tapi faham Komunisme dilarang di Indonesia. Sama seperti di Malaysia dan Brunai, meskipun mereka berhubungan dengan IRAN, tapi faham Syi’ah dilarang di Malaysia dan di Berunai.

Untuk itu dalam kesempatan ini, kami menghimbau kepada pemerintah agar secepatnya mengambil sikap yang lebih tegas kepada mereka, karena kami tidak menghendaki apa apa yang sudah mereka lakukan baik didalam negeri maupun diluar negeri terulang kembali dibumi pertiwi ini.

Sekali lagi kami informasikan, bahwa didunia ini tidak ada satu Negara yang berada dalam keadaan aman dan tenteram, apabila dinegara tersebut berkembang aliran Syi’ah.

Sekarang tinggal pemerintah yang mengambil keputusan, apakah pemerintah masih akan membiarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila berkembang terus dibumi pertiwi ini?. Apakah pemerintah akan membiarkan berkembang terus aliran yang ajarannya sangat meresahkan masyarakat dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita?. Apakah pemerintah akan membiarkan gerakan Syi’ah yang jelas jelas dapat membahayakan negara kita?.

Sekarang bola ada ditangan pemerintah, terserah pemerintah, mau diapakan. Namun dalam hal ini pemerintah yang bertanggung jawab, apabila sampai terjadi hal hal yang tidak kita inginkan, sebab kesabaran itu ada batasnya.

Semoga negara kita dijaga dan diselamatkan dari aliran sesat Syi’ah dan dari aliran aliran sesat yang lain.

Demikian akibat berkembangnya aliran sesat Syi’ah di Indonesia ditinjau dari segi HANKAMNAS dan PANCASILA.

Semoga apa yang kami sampaikan diatas dapat membantu pemerintah dalam menentukan sikap terhadap aliran sesat Syi’ah.

ASH-SHOWAAIQ EDISI AGUSTUS 2006

Tidak ada komentar: