Rabu, 12 November 2008

BONEKA CANTIK

boneka cantik

boneka cantik
tersenyum senang
berharap ada yang memainkannya
bercanda dan tertawa

tiba-tiba datang gadis kecil
mengambilnya dari jutaan bentuk boneka lainnya
dia memeluk erat boneka itu
memainkannya sampai tertidur di pangkuan ibunda

tetapi waktu terus berlari
gadis itu bermetamorfosa
menjadi remaja yang cantik
enggan bermain dengan boneka lagi

boneka itu hanya bisa tersenyum
di dalam rintihan tangisnya
sampai hilang diterpa debu
dihisap dan dimakan waktu
dan berakhir tak berbekas

RASAKU T'LAH

Rasaku T'lah

Sesuatu yang hadir
Pagi ini dan nanti
Esok dan kemudian
Buatku menari dan menangis

Lalu sesudahnya
Sesuatu yang mati bangkit lagi
Tanpa sadar kuterjatuh
Pada luka yang t'lah sudah

Dan tak perlupun bertanya
kenapa kuberdarah
dan semakin parah
memerah
melemah

Rasaku t'lah
almarhumah

SEPERTI BULAN DAN BINTANG

Seperti Bulan dan Bintang
Oleh: Lasinta Ari Nendra Wibawa

Seperti bulan dia mendekap tubuhku
Membawaku ke dalam mimpi terindahku
Mampukah aku berpaling jauh darinya
Tanpa dustai cintaku untuk diriNya

Seperti bintang dia membelai hatiku
Merasuki tiap bilik dalam sukmaku
Mampukah aku meraih cinta kasihnya
Tanpa lukai cinta kasihku untukNya *


Seandainya kisahku dikemas dalam sebuah cerita, kuingin lagu “Seperti Bulan dan Bintang” karya Ari Nendra yang menjadi sound-tracknya. Kau tahu kenapa? Tidak lain karena reffrain lagu ini cukup mewakili kisah nyata yang aku jalani. Anehnya, kejadiannya sama dengan saat pembuatan lagu ini.
Saat itu, aku ditawari cinta oleh hari-hari yang lewat seperti biasa. Aku menyebutnya cinta kedua karena menurutku cinta pertama adalah dari sesosok wanita anggun yang senantiasa memberikan bunga kasih sayang dalam setiap denyut napasnya, menyambut kehadiran kita untuk pertama kalinya di muka bumi yang mulai renta, dan di bawah kakinya tercium aroma surga.
Tapi jujur, aku tak tahu itu cinta atau bukan karena cinta dan birahi hampir tak nampak tapal batasnya. Sama saja membedakan areal di tengah hutan yang dipisahkan oleh benang hitam jam dua belas malam. Meski hati kecilku mengatakan, “Cinta itu seperti jalinan antara daun dan akar pepohonan. Jika suatu saat daun gugur, akar pepohonan akan merengkuhnya menjadi tunas-tunas sewarna harapan. Bukan malah membusukkan diri lalu terurai di perut bumi”.
Entah kenapa saat itu waktu enggan mengulurkan tangan untuk semakin mengenalkanku pada aroma parfum yang dipakainya. Atau sekedar mengabadikan momen-momen penting di mana ia mewarnai angkasa dengan senyumnya yang bermuatan cinta dan pesona.
“Aduh, manisnya,” teriaknya saat ia mengamati kupu-kupu yang hinggap di atas kelopak bunga mawar di taman sekolah. Ia mengagumi sentuhan kupu-kupu yang lembut dan penuh cinta tanpa merusak putiknya. Ia tak menyadari kalau aku sedang mengamatinya lekat-lekat di atas balkon, di lantai dua dengan memendam rindu yang membukit dan mulai membatu.
“Wahai, kupu-kupu! Seandainya kau menjelma menjadi seorang manusia yang bersahaja sekalipun. Aku akan tetap berhasrat untuk merebahkan segenap kasihku kepadamu,” ucapnya penuh makna. “Karena aku yakin kau pasti akan menjaga ikatan cinta tanpa menodainya seperti halnya lelaki di dunia ini. Aku telah menyaksikan nafsu-nafsu yang membara dalam diri lelaki yang takkan mampu diredam oleh akal sehat manapun”.
“Seandainya kau juga tahu akan kesunyianku di belantara kehidupan ini, kau pasti akan rela memberikan sepasang sayapmu untuk melepaskanku dari kenyataan yang menghampiriku dan membawaku terbang ke angkasa. Betapa kesunyian telah melekat dalam urat-urat nadiku, kupu-kupu!. Aku telah kehilangan kasih sayang dari seorang bunda yang dulu tak pernah usai mengalirkan mata air cinta membasuh kepedihan-kepedihanku. Sedang ayah yang masih tersisa untukku telah lalai dan larut dalam bisnis yang digelutinya. Mungkin, ayah berpikir bila harta mampu meniupkan kedamaian bagiku,” ucapnya sambil menahan isak yang hampir membuatku ikut menangis.
Sejenak ia mendongak ke arah barat. Matahari hendak berkemas untuk menghilang dari batas cakrawala, malam akan kembali bertahta. Aura sunyi pun bertiup penuh luka. “Malam hampir memijakkan kakinya, kupu-kupu! Aku harus pulang sekarang. Tapi kamu janji, ya! Akan menemuiku lagi di taman ini”.
“Mungkin, aku akan seperti matahari itu. Pernah berpendar di atas bumi namun akhirnya akan tenggelam dalam mimpi keabadian,” bisiknya lirih. “Demikian juga denganmu, kupu-kupu”. Setelah mengatakan kalimat itu, ia kemudian bergegas meninggalkan taman dengan langkah yang agak berat. Aku masih sempat melihat derum mobilnya menderu meninggalkan areal kampus.
Setelah peristiwa sore itu, aku tak pernah bersua lagi dengannya. Sampai kemudian aku mendengar burung gagak meniupkan sepenggal berita duka pada para kafilah bumi. Dan nama itu, nama yang dipilihnya adalah nama yang hampir terpahat indah dalam semenanjung hatiku.
Cukup lama mendung bergelayut di mataku. Hingga aku bisa memetik seuntai bias pelangi di antara hujan yang mewarnai hari-hariku. Mungkin, jika aku sempat mengajak mawar itu dalam pendakianku, durinya pasti akan merenggangkan pegangan tanganku. Seandainya kutinggalkan, pendakianku takkan nikmat karena wajahku akan selalu kutolehkan ke belakang.


***


Sore itu, aku mendatangi taman di mana dulu ia bercakap-cakap dengan kupu-kupu. Kulihat kupu-kupu itu masih berkeliaran di sekitar taman. Ia kelihatan resah karena gadis yang dulu pernah bercakap-cakap dengannya tidak memenuhi janjinya. “Aku tahu aku bukan lelaki sebaik yang ia mau. Namun, aku juga bukan lelaki seburuk yang ia tahu. Sampaikan salam hangatku untuknya,” ucapku pada kupu-kupu itu.


Selasa, 11 November 2008

OBAMA UNGGULI HILLARY

OBAMA UNGGULI HILLARY
Pertarungan lima bulan antara dua kandidat kuat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, berakhir dengan klaim kemenangan senator Barack Obama atas rivalnya, Senator Hillary Clinton. Senator Illinois berumur 46 tahun itu sukses meraup 2,165 suara delegasi dari 2.118 yang disyaratkan partainya."Amerika Serikat, inilah saatnya bagi kita," kata bakal calon presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu di hadapan lebih 30 ribu pendukungnya yang memadati arena hoki di St. Paul, Negara bagian Minnesota, lokasi bakal digelarnya konvensi Partai Republik. Sorak-sorai pun membahana. "Perubahan, perubahan!"Kata Obama lagi, "Inilah saatnya bagi kita semua untuk berpaling dari kebijakan-kebijakan masa lalu. Saat kita untuk memberikan satu arahan baru bagi negara yang kita cintai."Sementara Hillary sendiri dikabarkan akan membuka diri bagi jabatan wakil presiden. Hal itu disampaikan Hillary kepada sejumlah anggota parlemen New York. "Dia terbuka akan jabatan itu," kata seorang staf delegasi New York.Tim kampanye Hillary sendiri mewanti-wanti bahwa jabatan itu semata-mata untuk menjamin bahwa Partai Demokrat akan "merebut" kembali Gedung Putih dan mengalahkan John McCain, calon Partai Republik. Namun, seorang anggota Kongres menyatakan keputusan soal siapa yang kelak pantas menduduki posisi wakil presiden tergantung pada Obama.Obama pun menanggapinya dengan mengatakan akan selekasnya menemui Hillary. "Lebih cepat kita menyatukan partai ini, lebih baik, agar kita dapat fokus kepada John McCain dan merebut kembali Gedung Putih." tuturnya, seraya menawari Hillary "duduk pada saat yang dia rasa tepat."Tim kampanye Obama menyatakan Nyonya Clinton menanggapi tawaran itu dengan positif, dan segera mereka akan bertemu.BLACK PRESIDENTKontes pemilihan pendahuluan (primary) kubu Partai Demokrat segera mencapai puncaknya. Bakal calon presiden Barack Obama, dipastikan meraih tiket untuk maju menjadi calon utama Demokrat. Dari total 2.118 suara delegasi yang dibutuhkan, Obama sudah meraup 2.165 suara. Adapun rivalnya Senator Hillary Clinton meraih 1.926 suara delegasi, setelah menang dalam pemilihan di Negara bagian Puerto Rico dan South Dakota.Kemenangan itu dibukukan Obama setelah meraup 55 persen suara dari Hillary - 41 persen - di Montana. Dalam pemilihan terakhir itu, kedua calon kandidat memperebutkan 31 total suara.Kini Obama dan Hillary tinggal menunggu aba-aba dari Konvensi Partai demokrat Agustus mendatang guna menghadang calon Republik, Senator John McCain.BARACK HUSSEIN OBAMADemokrat (Senator Illinois)2.165 total suara delegasi (389 delegasi super)Tema Kampanye :1. Mengakhiri perang Irak2. Memulihkan kredibilitas Amerika Serikat dalam percaturan politik dunia3. Sistem jaminan kesehatan menyeluruh.HILLARY RODHAM CLINTONDemokrat (Senator New York)1.926 total suara delegasi (282 delegasi super)Tema Kampanye :1. Menjanjikan jaminan kesehatan2. Mengakhiri perang Irak3. Memberdayakan kelas menengahJOHN McCAINRepublik (Senator Arizona)1.091 total suara delegasi (133 delegasi super)Tema Kampanye :1. Memenangkan perang terhadap ekstremis Islam2. Reformasi pemerintahan3. Reformasi jaminan sistem kesehatan.Total delegasi yang dibutuhkan : 2.118Obama : 2.165Hillary : 1.926McCain : 1.091 (total delegasi 1.504 untuk Republik).BARACK HUSSEIN OBAMA,FENOMENA SI BINTANG MUDA
Seiring tibanya musim kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat, nama Barack Obama pun merebak. Tokoh berkulit hitam dari Partai Demokrat itu semakin populer. Bahkan, popularitasnya mengalahkan mantan Ibu Negara negeri Paman Sam, Hillary Clinton.
Popularitas Barry-demikian ia biasa disapa -juga melintas batas hingga ke pelosok Indonesia. Betapa tidak, ketika membolak-balikkan riwayat hidupnya, ternyata Obama pernah mengenyam pendidikan dasar pada salah satu sekolah dasar di Indonesia.
"Sebelumnya kami tidak pernah mengetahui Barack Obama pernah mengenyam pendidikan di sekolah ini. Setelah namanya mencuat saat pencalonan Presiden dari Partai Demokrat dan diberitakan bahwa pernah sekolah di sini, kami pun baru mengetahuinya," ujar Mujaini, guru seni di SDN Menteng 01 Jakarta, tempat Obama bersekolah dulu.
Sosok Barry ternyata masih terpatri dalam diri para teman sekelasnya. Sonni Gondokusumo (47) misalnya masih ingat sosok lelaki berkulit hitam itu. "Tidak banyak yang saya ingat. Waktu itu ia gendut, dan keriting. Kita biasa menyapa dia Barry. Tapi Barry adalah sosok yang menyenangkan dan pintar," ujar Sonni.
Barry, kata Sonni pernah bertandang ke rumahnya di Dempo Matraman. Rumah Obama ketika itu terletak di dekat Taman Amir Hamzah, Menteng. "Orangnya baik," kata Sonni ringkas. Kepemimpinan Barry, kata Sonni, belum menonjol pada waktu itu.
Salah seorang teman, Rully da Saat, punya kesaksian lain. Ia mengaku tidak punya kenangan mendalam tentang salah satu kandidat presiden dari Partai Demokrat itu. "Kita sudah 37 tahun tidak bertemu. Karena itu sudah banyak yang lupa. Tapi seingat saya, orangnya menyenangkan. Wellcome," ujar Rully.
Sonni dan Rully adalah dua di antara 40 siswa teman sekelas Barry. Teman lainnya adalah Dewi Asmara, yang kini adalah anggota DPR-RI di Komisi III. Selain itu ada Kolonel AU Danardono, Debora Sondakh (Direktur Marketing Unilever) dan Imam Arifin. Barry sempat menyengnyam pendidikan dasar di SDN 01 Menteng selama setahun. Tepatnya, ketika menduduki kelas 4 SD pada tahun 1971.
Popularitas Barry selama musim kampanye memberi inspirasi sekaligus dorongan bagi teman sekelas untuk memberikan dukungan moral bagi pencalonanya. Sabtu (1/03) lalu, para alumnus sekolah ini, resmi mendeklarasikan berdirinya Obama Fans Club.
Rully, salah seorang pencetus ide mengatakan, Obama Funs Club bertujuan untuk memberikan dukugan moral kepada Barack Obama dalam pencalonannya sebagai kandidat presiden. "Kami mau tunjukkan kepada beliau bahwa sebagai teman sekelas dulu, kami memberikan dukungan penuh bagi pencalonannya," ujar Sonni.
Salah satu bentuk dukungan itu, katanya, para alumus akan mengirimkan foto bersama kepada Barack Obama. "Kita juga berharap agar Barry masih ingat kita-kita," ujar Sonni.
Sebagai negara Islam terbesar, dukungan dari Indonesia, kata Sonni sangat penting dan besar artinya. Sonni juga berharap, jika terpilih menjadi presiden AS, Obama bisa membina hubungan yang lebih baik dengan Indonesia.
Seabrek Penghargaan
Menurut Mujani, SDN Menteng 01 Jakarta, resmi berdiri tahun 1934. Sekolah ini memang diperuntukkan bagi turunan bangsawan dan warga asing. Hampir 25 persen muridnya berkewarganegaraan asing. Karena itu, sekolah ini, kata Mujani lebih dikenal sebagai sekolah internasionalnya Jakarta.
Sekolah yang terletak di Jalan Besuki Nomor 4 Menteng ini mulanya diberi nama dari Bahasa Belanda. Setelah Merdeka, sekitar tahun 1947, sekolah ini berubah nama menjadi SDN Besuki. Awalnya, sekolah ini merupakan salah satu SDN Percontohan. Pada tahun 2002, SD Menteng 01 ini berubah nama menajdi SD Model Primary School, Sekolah Dasar Koalisi Regional Seameo Asia Tenggara. Kini, bangunan sekolah ini telah ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai cagar budaya.
Sebagai salah satu model sekolah percontohan, SDN Menteng 01 Jakarta telah meraih berbagai penghargaan dan sertifikat. Pada tahun 2004, ia meraih sertifikat ISO 19001:2000, dalam bidang mutu.
Marmi, Spd, Guru Pembina Perlombaan Matematika mengatakan, SDN Menteng 01 sering meraih kejuaraan baik pada tingkat kotamadya maupun pada tingkat nasional. Tanggal 17 Februari lalu misanya, SDN Menteng 01 meraih juara umum lomba bidang studi Matematika yang diselenggarakan oleh Jepang.
Popularitas Obama tak pelak, turut memacu semangat dan kebanggaan para alumnus, guru dan siswa SDN 01 Menteng. "Walaupun tidak pernah bertemu, tapi kita bangga juga karena Obama adalah salah satu alumnus sekolah ini. Akhirnya kita menjadi terpacu untuk terus berprestasi," ujar Mujani.
Pakar pendidikan J. Drost mengatakan, dunia pendidikan sangat membutuhkan figur atau sosok yang menjadi teladan. Di tengah merosotnya mutu pendidikan, peran sosok alumnus yang sukses - seperti Barry - bisa memacu semangat siswa, guru dan pengelola sekolah untuk terus berprestasi.
** Catatan Mas Herdiman
PATERSON, GUBERNUR BUTA YANG PANTANG MENYERAH
"Perkenankan saya memperkenalkan diri lagi. Saya David Paterson dan saya Gubernur Negara Bagian New York," ujar Paterson dalam pidato pelantikan pada 17 Maret 2008. Dia adalah orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Gubernur New York. Dia juga orang buta pertama yang menduduki jabatan itu di Amerika Serikat.
David Alexander Paterson (58) diangkat menggantikan Eliot Spitzer, Gubernur New York sebelumnya, yang mengundurkan diri setelah terjerat skandal sex. Paterson, yang menjabat wakil gubernur, otomatis menjadi gubernur sesuai dengan konstitusi New York hingga tahun 2010.
Paterson kehilangan penglihatan saat berusia tiga bulan akibat infeksi telinga yang menjalar ke syaraf optik. Mata kirinya buta, mata kanannya bisa melihat tetapi sangat terbatas. Namun, sepanjang karier politiknya selama 20 tahun, kebutaannya tidak pernah dipersoalkan.
Kecerdasan dan kepribadiannya yang menyenangkan mengalahkan cacat yang disandangnya. Dia sangat dihormati baik oleh kalangan Partai Demokrat maupun Partai Republik di New York.
Sebagai orang buta, Paterson tidak mau menggunakan tongkat atau anjing pemandu. Paterson masih suka mengenang ketika dulu dia pernah kehilangan kepercayaan diri semasa remaja akibat kebutaannya. Dia ingat tidak diundang ke berbagai pesta karena orang takut dia jatuh atau melukai dirinya sendiri.
Pantang menyerah dengan kekurangan, Paterson mendapatkan gelar Sarjana Muda Sejarah dari Universitas Columbia tahun 1977 dan Sarjana Hukum Hofstra tahun 1983. Dia dipilih sebagai anggota Yayasan Amerika untuk Orang Buta dan anggota dewan direksi Achilles Track Club, sebuah organisasi yang mensponsori atlet dan veteran cacat untuk berlomba marathon. Paterson berhasil menyelesaikan lomba marathon Kota New York tahun 1999.
Karier politiknya dimulai tahun 1985. Tahun 2002, Paterson terpilih sebagai Ketua Minoritas Senat melalui Konvensi Nasional Partai Demokrat. Pemilihan itu membuatnya menjadi orang non kulit putih pertama yang menjabat pemimpin legislatif di negara bagian sekaligus jabatan tertinggi yang pernah diduduki seorang Afrika-Amerika di New York. Dia terkenal karena keterampilan politiknya yang tajam.
Paterson tinggal di Harlem bersama keluarganya. Isterinya Michelle Paige Paterson, adalah pejabat pelayanan kesehatan yang dinikahinya tahun 1992. Paterson memiliki dua anak. Ashley (19), puteri Michelle dari pernikahan sebelumnya, dan Alex (13), putera mereka berdua yang bersekolah di New York.

KATANYA HUKUMAN MATI TIDAK MANUSIAWI??

JAKARTA, SELASA — Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi UU Nomor 2/pnps/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hukum Mati yang diajukan terpidana mati Amrozi dan kawan-kawan. "Menyatakan permohonan pemohon, baik mengenai pengujian formil maupun pengujian materiil, seluruhnya ditolak," kata pimpinan majelis hakim konstitusi, Mohammad Mahfud MD, dalam pembacaan putusan uji materi UU tersebut di Gedung MK, Jakarta, Selasa (21/10).Mengenai permohonan kuasa hukum tentang tatacara hukuman mati yang menimbulkan rasa sakit, pendapat hakim menyatakan rasa sakit yang dialami terpidana mati adalah konsekuensi logis yang melekat dalam tata cara hukuman mati, maka tak termasuk kategori penyiksaan terhadap terpidana mati. "Dari berbagai alternatif tatacara pidana mati selain ditembak, seperti digantung, dipenggal pada leher, disetrum listrik, dimasukkan dalam ruang gas dan disuntik mati, semuanya menimbulkan rasa sakit. Meski gradasi dan kecepatan kematiannya berbeda-beda," ujar Mahfud. Ia menandaskan tidak ada satu cara pun yang menjamin tiadanya rasa sakit dalam eksekusi, bahkan semuanya mengandung risiko terjadinya ketidaktepatan dalam pelaksanaan yang menimbulkan rasa sakit. Namun, hal itu bukan penyiksaan sebagaimana dimaksud pasal 28 I UUD 1945, sehingga UU nomor 2/Pnps/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum dan militer tidak bertentangan dengan UUD 1945. Sebelumnya dilaporkan, Amrozi dan kawan-kawan menilai tata cara pelaksanaan eksekusi mati sebagaimana diatur dalam UU tersebut, dengan cara ditembak mati, tidak manusiawi dan telah melanggar hak konstitusional pemohon untuk tidak disiksa.MYS Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

Nilai 4.86 - Beri Rating Artikel - ---------- Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang A A A
Ada 17 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
Praptonoo @ Minggu, 26 Oktober 2008 00:17 WIBUdah nyata membunuh orang yag tak berdosa dengan bom, kok ternyata masih takut mati juga... Pengecut dengan cara macam macam alasan minta jenis hukuman mati ?? ALLAH MAHA TAHU
din @ Sabtu, 25 Oktober 2008 12:16 WIBEmangnya, kalau Amrozy cs dihukum mati, para korban bom bali dulu bisa hidup lagi, katanya kita bangsa pemaaf,......
obay @ Jumat, 24 Oktober 2008 16:22 WIBwah ,,, kenapa musti di hukum mati itukan aset bangsa yang sangat penting coy... gimana sih
Zmith @ Jumat, 24 Oktober 2008 15:51 WIBhuuu... apapun cara hukumannya, kan kalian udah pegang jaminan sesudah "menghukum" orang lain dengan bom bisa masuk surga. kenapa harus minta cara lain di hukum mati? aneh... berarti masih sangsi tentang caci maki kalian di tv dong!?
Pengamat Nasional @ Jumat, 24 Oktober 2008 14:55 WIBLho...lho...lho... emang ngebunuh orang pakai bom itu "manusiawi", bang Rozi??? :-P
1234
Posting komentar anda

Nama
Email
Komentar

Security Code


Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

ajaxBanner('/script/banner.php','nasional_right_1');


ajaxBanner('/script/banner.php','nasional_right_2');


ajaxBanner('/script/banner.php','nasional_right_3');



ajaxBanner('/script/banner.php','nasional_right_4');

-->

ajaxBanner('/script/banner.php','nasional_right_5');

.judulpd {font:bold 11px arial; color: #F60; text-transform:uppercase; padding-bottom:4px;}.judulpd a {color:#F60; text-decoration:none;}.judulpd a:hover {text-decoration:underline;}.judulpd01 {font:bold 12px arial; color: #336699; margin-bottom:1px;}.judulpd01 a {color:#336699; text-decoration:none;}.judulpd01 a:hover {color:#003366; text-decoration:underline;}PEMBANGUNAN DESA TERTINGGALMenuju Indonesia Makmur dan SejahteraPemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan r...-->
Berita Terkini
Terpopuler
Hanura Siap Buka-bukaan Dana Kampanye
Menang-Kalah Kaji Akan Gugat ke MK
Rakyat Juga Bisa Punya Capres!
PDI-P Punya "Mega Yunior", Golka...
Sistem Pemilihan Presiden Sudah Selesai di...
RUU Pilpres Matikan Regenerasi Politik
Kerusakan Lahan Baru Pulih Tahun 2034
Negara Lindungilah Kami!
Ingat Kiki, Lilis Pingsan Berkali-kali
SBY Akan Tanam 1.000 Pohon
Tanggal 11 Bulan 11 Pukul 11, Sirene Benca...
Jamaah Haji Meninggal di Atas Pesawat
Komplain Makanan Basi Langsung Diganti
JK Tidak Sebut Nama Penumpang Gelap
Sembilan Tokoh Digelari Pahlawan Masa Kini
Presiden: Rakyat Indonesia Harus Terbiasa ...
Sultan: Saya Hanya Ingin Mengabdi
Romli Atmasasmita: Kejagung Tidak Adil!
Parpol Korbankan Perempuan dalam UU Pornog...
Mufti Saudi Dukung Langkah MUI
var countries=new ddtabcontent("kinitabs")
countries.setpersist(true)
countries.setselectedClassTarget("link") //"link" or "linkparent"
countries.init()

Kompas Mobile1
LAYANAN BERITA SMS 9858XL, TELKOMSEL, INDOSAT, FLEXI, FREN & THREE
Layanan
Langganan
Berhenti
Berita Politik
REG POL
UNREG POL
Berita Metropolitan
REG METRO
UNREG METRO
Berita Breaking News
REG BN
UNREG BN
Berita Internasional
REG INT
UNREG INT
Berita Ekonomi/Bisnis
REG BIS
UNREG BIS

Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Perempuan Properti Sains Travel Otomotif Pilkada Oase mp-ws-49
About Kompas.com Info iklan Privacy policy Terms of use Karir Contact Us © 2008 KOMPAS.com — All rights reserved

pro-kontra hukuman mati trio bomber

Pro-Kontra Hukuman Mati bagi Trio Bom Bali I

Penilaian Pembaca: / 29
BurukTerbaik
Ditulis Oleh Begawan Wibisono
03-11-2008,
Halaman 1 dari 4
Mereka menjadi sorotan sekaligus sensasi besar di kalangan masyarakat Indonesia bahkan dunia internasional, meskipun peristiwa tersebut sudah terjadi sekian tahun yang lalu. Mereka adalah orang-orang yang sebentar lagi akan dieksekusi di hadapan regu tembak pada awal bulan November tahun ini.

Jika kita sekilas menilik peristiwa bom Bali I, dimana puluhan orang telah menjadi korban dan ratusan lainnya menderita luka-luka. Bagaimana pula dengan keluarga yang ditinggal mati. Bila yang meninggal adalah seorang suami sekaligus ayah bagi anak-anaknya, lalu siapa yang akan menafkahi keluarga tersebut? Jika yang meninggal adalah seorang istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya, lantas siapa yang akan memberikan kasih sayang dan merawat keluarga? Berapa banyak orang yang harus kehilangan mata pencaharian sekaligus masa depannya karena dirinya kini menjadi cacat tetap seumur hidup? Orang–orang tak bersalah, yang tidak tahu apa-apa turut menjadi korban peristiwa tersebut.

Jika ada yang berpendapat bahwa sebuah perjuangan harus ada yang dikorbankan, lantas apa yang sedang mereka perjuangkan? Sebuah kehidupan yang lebih baik kah? Lantas, mengapa yang harus menjadi korban bukan diri mereka sendiri (para pelaku peledakan itu ) atau sanak keluarga mereka atau orang-orang terdekat mereka, tapi justru orang-orang yang tak tahu apa-apa?

Itulah pertanyaan sekaligus pernyataan dari mereka yang tidak setuju dan menentang peristiwa pengeboman tersebut; dan sampai sekarang masih menyimpan duka dan luka batin karena kehilangan orang yang dicintai.

Dari sekian banyak yang menentang, ada juga yang mendukung dan setuju dengan langkah yang diambil oleh Trio bom Bali tersebut. Berbagai simpati dan dukungan terus mengalir untuk menentang pelaksanaan eksekusi di awal bulan ini.

Di Solo, Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) KH Abu Bakar Ba'asyir menegaskan penolakannya terhadap eksekusi mati bagi tiga terpidana kasus bom Bali I. Ba'asyir mengatakan, putusan eksekusi tersebut merupakan putusan zalim yang dilakukan pemerintah dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya. "Jelas ini telah melanggar prinsip dasar hukum UUD 1945 Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 1 KUHP," kata Ba'asyir.

Pengasuh pondok pesantren Ngruki, Solo, itu mengatakan bahwa tiga terpidana tersebut bukan merupakan teroris, namun seorang mujahid. Dia mengatakan, meski dirinya berbeda pandangan dengan tiga terpidana soal jihad, namun mereka tetap mujahid karena tujuannya suci.

Selanjutnya kyai yang masih kelihatan bugar dan berwibawa tersebut menegaskan bahwa umat Islam boleh bereaksi. Namun jangan sampai menimbulkan kerusakan. Dan harus diingat, pemerintah punya kewajiban untuk menghukum mati pelaku teror terhadap umat Islam di Poso, Ambon, Lampung dan Tanjung Priok, lanjut Ba’asyir.

Kita tentu sangat setuju dengan pernyataan Ba’asyir tentang konsekuensi yang harus diterima bagi para pelaku teror dan kejahatan, termasuk korupsi, pelecehan seksual, pemerasan, dan tindakan-tindakan zalim lainnya terutama yang dilakukan para wakil rakyat dan petinggi negara.

Bukan saja dari pihak Ba’asyir, dukungan juga datang dari sejumlah aktivis Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Kamis (30/10). Dengan tegas mereka menyatakan menolak rencana eksekusi terhadap tiga terpidana kasus bom Bali I. Menrut mereka, eksekusi tersebut tidak prosedural karena salinan penolakan Pengajuan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA) belum diterima oleh pihak keluarga dan Tim Pengacara Muslim (TPM).

Jika benar bahwa eksekusi tersebut dilaksanakan awal bulan ini, maka berdasarkan Pasal 8 Bab II UU No 2, TapPres Tahun 1964 yang ditetapkan menjadi UU No 5/1969 tentang tata cara pelaksanaan hukuman mati, disebutkan pembela terpidana atas permintaan sendiri atau klien mereka, dapat menghadiri pelaksanaan pidana mati.

Bagi kita yang secara tidak langsung merupakan ”pengamat politik” di negeri ini, tentunya tidak mau kalah dengan media-media asing yang dengan sungguh-sungguh mengikuti perkembangan jalannya proses menjelang, dan sesudah eksekusi ini.

Marilah kita nyatakan apresiasi, empati atau sikap kita atas peristiwa eksekusi ini. Saya tunggu apresasi Anda melalui komentar.



Views: 3969

Komentar (39)
1. 03-11-2008 10:58, 10:58
koruptor VS teroris
according Me teroris lebih terhormat dari pada koruptor...Menurut saya ap yang dilakukan mereka merupakan sesuatu yang baik menurut syariat yang mereka amalkan...dan pemerintah setidaknya lebih adil banyak yang lebih pantas di hukum mati...atau jangan2 ada intervensi dari pihak luar...Wallahu'alam
Guest
Pengaduan Komentar
AkhiAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 2. 03-11-2008 11:37, 11:37
pemuja setan
Imam Samudra, Amrozi, Ali Gufron dan yang mendukung tindakannya adalah para pemuja setan, mana ada penyembah Tuhan membunuh 200 orang yang tak berdosa, dasar setan apalagi itu Si Abubakar Baasyir...
Guest
Pengaduan Komentar
supermenAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 3. 03-11-2008 12:05, 12:05
kenapa
kenapa harus mengajukan pk? apakah pk itu dapat meringankan hukuman, yang tadinya dihukum mati menjadi hukuman penjara biasa, apakah trio itu takut mati, kok ! mengajukan pk, kalau memang sebagai manusia yang berjuang dijalan Alloh, dan sempurnanya sampai mati kenapa mengajukan pk, negara ini negara hukum, yang mentaati hukum,dan mengikutu aturan-aturan hukum, semua sudah terbukti jelas, dan saksi2 sudah jelas, orang tinggal pelaksanaan hukuman saja kok, ribet betul, jadi ndak bulan ini di dor.....! kalau ndak jadi bebaskan saja, biar ngebom di tempat lain lagi, gitu aja kok reeeeeepot!
Guest
Pengaduan Komentar
fatkhur rohmanAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 4. 03-11-2008 12:46, 12:46
setuju mereka dihukum mati
Harus dihukum mati...
amrozi cs, pelaku pengeboman bom bali. mereka harus dihukum mati...
apapun islam , kristen, terorist, apapun anutannya. jika mereka terbukti pelaku pengeboman bom bali. YA HARUS MATIII !!!! stuju banget amrozi cs harus mati.
Guest
Pengaduan Komentar
liliana tanjungAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 5. 03-11-2008 13:52, 13:52
PK
Patut untuk mengajukan PK karena sejatinya C4 yang meledak itu bomnya siapa??? Yang mesti dituntut untuk dibuktikan adalah yang bawa C4 lolos ke Indonesia itu siapa?? kok bisa yah security di Indonesia sebegitu tololnya tidak mendeteksi C4 sekian kilo bisa masuk Indonesia?? Wong narkoba aja bisa terendus kok itu yang jelas2 brang langka dan tidak dijual bebas kok bisa masuk ke Indonesia.. Sebegitu pintarnya Amrozi Cs menyelundupkan C4. Lha wong untuk membelinya aja gak mungkin karena ada prosesdur yang super ketat di amrik sono... Hahahahaha... masa' cecunguk macam amrozi gitu bisa beli C4 yang notabene yang punya cuman amrik doang... Kekekekekek..... Kalau kekuatannya kayak Bom Bali II itu baru buatan cecunguk macam Amrozi Cs yang cuman kayak mercon karbit
Guest
Pengaduan Komentar
ababilAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 6. 03-11-2008 14:18, 14:18
Terlalu bodoh...
Terlalu bodoh untuk mereka yang menolak Amrozi cs dihukum mati. Berpikirlah secara jernih, bahwa tindakan mereka adalah tindakan biadab yang justru tidak mengenal adanya Tuhan ! berarti atheis.. yach.. Islam sendiri mengajarkan kebaikan untuk sesama umat di muka bumi...jangan ini dianggap pembenaran dengan dalih jihad !
Guest
Pengaduan Komentar
AryoAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 7. 03-11-2008 14:30, 14:30
kenapa harus mati
amrozi kenapa harus mati.ingat para koruptor lebih banyak membunuh jutaan rakyat aja tenang2aja .sepatasnya para koruptor dulu dihukum mati dulu aku setuju baru amrozi cs itu baru pemerintah adil .kalau orang kecil berbuat sedikit kesalahan terus dikejar2 yang korupsi milyaran bebas seperti anjing ingat itu kalau indonesia mau aman.
Guest
Pengaduan Komentar
jarwoAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 8. 03-11-2008 14:57, 14:57
kenapa lama ?
Knp eksekusi mrk harus tggu lama2 gini ? Sdh kr2 5 thn dr peristiwa tsb, kok ya baru skrg mau di-dor. Mbok ya dr dulu gt kan beres. Persetan dg segala pengadilan dan "praduga tak bersalah" yg justru meng-enak-kan 3 setan itu. Dasar pemerintah Indonesia sangat lambat, kebanyakan rapat! Kalo hanya utk meng-exekusi 3 setan itu, kan ga perlu pertimbangan mcm2.
Guest
Pengaduan Komentar
kawan lamaAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 9. 03-11-2008 15:49, 15:49
Tidak punya pendirian
Saya hidup diluar, komentar yang didengar, Indonesia tidak ada hukum yang tetap,lemah, bisa berubah penapsiran, bisa diatur, berlaku pasang-surut,yang berkuasa bisa mengubah UU.
Makanya hukum mati bisa cepat, bisa lambat tergantung suhu politik.
Guest
Pengaduan Komentar
Ale.Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya 10. 03-11-2008 18:01, 18:01
selamat . . . .
saya atas nama warga purwodadi mengucapkan selamat "MENEMPUH HIDUP BARU" di neraka jahanam buat amrozi dkk.
Guest
Pengaduan Komentar
sodaranya syech pujiAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya


<<> Akhir >>

[ Kembali ]<> Home Budaya Wisata Kampus Politik Kuliner Agama Berita Tips Pewarta
©2008 SuaraWarga

Senin, 10 November 2008

TERORIS MAKHLUK APA?

skip to main | skip to sidebar

Tuesday, October 17, 2006

Terorisme
.fullpost{display:inline;}
Terorisme, Makhluk Apa (?): Potret Kegagalan Tata Dunia Baru
Budi Hari Wibowo Pasang surut politik nternasional, terutama pada periode perang dunia II sampai pasca perang dingin, lebih banyak dipengaruhi oleh isu-isu konvensional dan lebih pada tarik-menarik kepentingan deologis antara AS sebagai kiblat ideologi kapitalis dengan Uni Soviet yang berhaluan komunis.Selama masa perang dunia II, ketika Jerman dan Jepang menjadi musuh bersama, hubungan Uni Soviet dan AS dapat dikatakan akrab. Hal itu ditunjukkan dengan keterlibatan mereka dibantu Inggris memerangi Jerman, serta adanya kesepatakan antara Stalin, Roosevelt, Churchill, mengenai konfigurasi Eropa pasca perang yang dibuat pada bulan Februari 1945 di Yalta.Namun, keharmonisan itu hanyalah sementara, ketika keserakahan Stalin yang berniat mencaplok Eropa Barat akhirnya membuat AS terpaksa mengeluarkan ancaman berupa penggunaan senjata nuklir. Demikianlah, perang dingin antara AS dan Soviet dimulai.Dunia mulai melihat masa depan yang lebih baik saat perang dingin usai, ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin tahun 1989 dan bubarnya Soviet awal tahun 1992, yang kemudian diikuti terbentuknya Uni Moneter dan Ekonomi di Eropa tahun 1991 melalui perjanjian Moostricht. Rentetan sejarah itu tidak lepas dari peran AS yang turut menorehkan catatan penting dalam sebuah pengaturan sistem dunia.Oleh karena itu, AS segera setelah perang dingin berakhir, terus melancarkan program-programnya, seperti liberalisasi ekonomi dunia, demokratisasi, hak-hak asasi manusia, dan isu non-konvensional lainnya, termasuk terorisme.Isu Terorisme GlobalIstilah "terorisme" mulai digunakan pada akhir abad ke-18, terutama untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan pemerintah yang dimaksudkan untuk menjamin ketaatan rakyat (Charles Thomas, International Terorism and Political Crimes, 1975).Konsep ini, pendeknya, cukup menguntungkan bagi para pelaku terorisme negara yang karena memegang kekuasaan, berada dalam posisi mengontrol sistem pikiran dan perasaan. Dengan demikian, arti aslinya terlupakan, dan istilah "terorisme" lalu diterapkan terutama untuk "terorisme pembalasan" oleh individu atau kelompok-kelompok.Meski, perang terhadap terorisme sempat memunculkan pro dan kontra di organisasi internasional, seperti PBB dan juga di masing-masing negara yang mau tidak mau meratifikasi ke dalam undang-undang internalnya, namun, sebagian besar negara-negara menyambut hangat dalam bentuk dukungan.Perang melawan terorisme global, telah mendapat sambutan luar biasa. Di tingkat diplomasi, contohnya, telah ditandatangani resolusi dewan keamanan PBB 1368 dan 1373, yang mewajibkan ke-189 anggotanya untuk mengakhiri semua aksi teroris dan bantuan terhadap teroris, serta membawa pelaku teror untuk diadili.Collin Powell, Menlu AS, mengatakan tidak ada yang lebih penting daripada resolusi perintis tersebut, teroris tanpa sumber dana dan perlindungan, akhirnya sama dengan menghadapi jalan buntu. Sebaliknya, Brian Becker, aktivis International Answer (Act Now to End War and Racism) menyerukan, "perang bukanlah jawaban, karena serangan 11 September bukan serangan perang, melainkan telah terjadi eskalasi dalam lingkaran kekerasan".Kehancuran WTC adalah sebuah kritik keras atas wacana hegemonik yang dikembangkan dalam periode yang panjang, sekaligus penegasan ulang bahwa penindasan, apa pun bentuknya, harus dihentikan. Dengan ini, banyak negara, khususnya negara dunia ketiga mendeklarasikan kekecewaan bernada gugatan terhadap timpangnya tatanan yang gagal menjawab berbagai soal kemanusiaan. Kapitalisme --saudara kembar liberalisme-- pun ikut menghadapi tantangan yang sama atas persoalan yang tengah dihadapi umat manusia.Tesis Francis Fukuyama mendapatkan peninjauan ulang dalam dialektika gagasan. Simbiosis kapitalisme dengan demokrasi tidak semata-mata mengindikasikan kegagalannya sebagai the end of history, tetapi sekaligus merekonstruksi paham yang selama ini berkembang dalam tatanan dunia global.Dalam banyak segi, tragedi kemanusiaan --baik yang jatuh akibat penyerangan WTC maupun akibat ketidakadilan global-- akan mengubah banyak hal. Bukan sekadar mempertanyakan ulang pemahaman yang telah telanjur baku sebelumnya, tetapi lalu menuntun umat manusia mencari bentuk baru yang lebih mampu memenuhi rasa keadilan umat manusia.Karena itu, tantangan terbesar bagi Pemerintah AS kini bukanlah melampiaskan kemarahannya secara emosional. Selain tidak sesuai dengan watak yang selama ini diklaimnya, rasional, hal itu juga tidak mencerminkan watak reflektif atas musibah yang baru terjadi. Selain itu, AS kini dihadapkan pada musuh yang tidak memiliki wilayah (teritory) tetapi bersifat internasional.Indonesia - AmerikaIndonesia saat ini berada dalam zona bahaya atau zona merah dari sebuah negara bangsa (nation state) lemah yang bergerak menuju negara bangsa yang gagal, seperti yang diungkap oleh Robert I. Rotberg (Kompas, 28 Maret 2002). Pernyataan ini bukan tanpa dasar dan analisa pada kenyataan yang dihadapi Indonesia saat ini. Sebagaimana diketahui bahwa krisis berkepanjangan telah memaksa itu terjadi.Pergantian kepemimpinan nasional ternyata bukan jaminan ke arah perubahan yang lebih baik, sebab, menjadi catatan bahwa faktor lain juga ikut andil dalam berhasil atau tidak Indonesia mengatasi masalah. Di antara persoalan itu, seperti isu dis-integrasi bangsa, hal ini ditunjukkan dengan konflik di daerah-daerah yang belum tuntas; penegakan hukum yang ambivalen; pemberantasan KKN yang setengah hati; dan upaya perbaikan ekonomi yang belum menandakan keberhasilan.Di samping itu, pengaruh tekanan pihak luar negeri terhadap kebijakan Indonesia terasa semakin memberatkan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, perdagangan, bahkan militer.AS sebagai motor penggerak memposisikan diri untuk mengawal kawasan Trans-Atlantik (Amerika Utara dan Eropa Barat), khususnya dimensi politik dan militer. Kemudian RRC dan Jepang sebagai lokomotif di kawasan Asia Pasifik pada bidang ekonomi perdagangan. Dan Inggris sebagai simbol pemersatu Uni Eropa, meski tidak menggunakan Euro sebagai mata uangnya.Bila multipolarisasi di atas yang terbentuk, maka pertanyaannya, di mana posisi dan sebagai apa negara-negara berkembang (Indonesia) yang notabene jumlahnya lebih banyak dari negara berkategori maju?Untuk menjawabnya dibutuhkan instrumen sebagai indikator mengukurnya. Pertama, berdasar tingkat income per kapita. Indonesia jelas masih jauh dari standar pendapatan rata-rata dunia, di samping hutang yang begitu besar. Kedua, iklim demokratisasi yang masih jauh dari baik. Hal ini ditunjukkan masih kuatnya dominasi negara di semua sisi; politik, ekonomi, HAM, militer dan hukum. Ketiga, yang lebih spesifik, yaitu tidak jelasnya konsep politik luar negeri Indonesia. Bebas-aktif sebagai model pilihan, menghambat Indonesia untuk melakukan aliansi strategis dengan negara-negara tertentu.Yang disebut terakhir, menjadi menarik, ketika dikaitkan dengan konsep new world order ala Amerika. Meski Mega terbukti telah mendapat dukungan Bush yunior, khususnya bagi proyek perang terhadap terorisme global, serta semakin baiknya hubungan Indonesia-RRC dengan kunjungannya, tidak serta merta membawa Indonesia pada wilayah aman. Namun sebaliknya, hal ini menimbulkan prasangka negatif Amerika "Mega menggunakan gaya politik bapaknya (baca: Soekarno)" walaupun dianggap strategis dalam perspektif Indonesia.Oleh karena itu, mesti dilakukan re-interpretasi model politik luar negeri Indonesia, untuk menyakinkan dunia perihal posisi dan sikap Indonesia. Dan itu tidak cukup meski dengan dibuatnya UU pemberatasan terorisme saja.New World Dis-orderGlobal grand design yang dirancang AS, menempatkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia sebagai negara komponen pendukung bagi kepentingannya. Hal ini paralel dengan konfigurasi multipolarisasi. Namun, sebetulnya sekilas tampak ambigu, sebab, AS lebih menginginkan model uni-polar.Hasrat menjadi hegemon tunggal, tampak semenjak perang dingin berakhir. Ini juga dapat dilihat dari beberapa peristiwa seperti perang Vietnam, perang Teluk (Iraq-Amerika), dan terakhir perang Afghanistan. Dominasi AS dalam organisasi-organisasi internasional, misalnya PBB begitu kental, dengan memaksa dewan keamanan mengeluarkan resolusinya untuk memerangi terorisme.Gencarnya kampanye perang melawan terorisme global, mendesak setiap negara untuk menyatakan dukungannya, bahkan RRC sekalipun, demi kepentingan pasar, akhirnya memberi restu, demikian pula Rusia, memastikan di belakang Amerika, karena hubungan yang mulai baik antara keduanya.Mencermati perkembangan dan perubahan yang terjadi, bisa dikatakan bahwa konsep balance of power yang ingin dibangun pasca perang dingin mengalami dis-orientasi, sebab kenyataannya, AS menjadi satu-satunya kekuatan tak tertandingi sampai kini. Di samping itu, beredar pula asumsi bahwa, kondisi dunia saat ini tidak sesuai dengan obsesi AS, sebab telah keluar dari prinsip utama AS untuk melindungi semua kepentingan nasionalnya dan mempertahankan AS sebagai pemimpin dunia.Warren Christopher dalam tulisannya "America's Leadership, America's Oppurtunity" (Jurnal Foreign Policy No. 95, Spring 1995) mengungkapkan, ada 4 prinsip utama politik luar negeri AS pasca perang dingin. Pertama, mempertahankan kepemimpinan global AS di bidang politik, keamanan dan ekonomi. Prinsip ini adalah yang terpenting dalam upaya membentuk tata dunia baru yang lebih baik.Kedua, mempertahankan pola interaksi yang konstruktif dengan negara kuat lainnya, di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Amerika Latin, khususnya bagi kepentingan ekonomi AS. Ketiga, memperkuat institusi-institusi internasional sebagai mekanisme penyelesaian konflik internasional secara damai, dan keempat, mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi ke seluruh dunia sebagai prasyarat utama terciptanya perdamaian internasional.Program besaran itu dapat diterjemahkan sebagai strategi politik luar negeri AS. Dalam arti luas, strategi politik luar negeri menurut Lovell (1975) adalah rencana dari suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional dengan mencegah aktor negara lain dalam meraih kepentingan tersebut.Hal ini menjadi relevan, ketika muncul negara-negara "pembelot", sebut saja seperti Iraq dan Korea Utara, yang menentang setiap kebijakan AS. Belum lagi, negara-negara yang secara diam-diam dan pragmatis memanfaatkan AS. Semua itu, menjadi pertimbangan serius bagi AS, untuk mengklasifikasi negara-negara tersebut; musuh, setengah musuh setengah kawan, atau kawan.Bila penilaian AS, bahwa konstelasi dunia saat ini lebih tidak menguntungkan bagi masa depan keberlangsungannya sebagai pemimpin dunia, maka lambat laun tapi pasti, AS akan melancarkan aksi berikutnya untuk merevolusi dunia. Sebab, AS cenderung menganggap tata dunia yang diinginkan telah gagal, dan menjadi sebuah keniscayaan bahwa isu terorisme sebagai angle yang tepat untuk melakukan itu. (tulisan bisa dilihat juga di http://www.dephan.go.id/modules.php?

TERORIS MAKHLUK APA?

skip to main skip to sidebar

Tuesday, October 17, 2006

Terorisme
.fullpost{display:inline;}
Terorisme, Makhluk Apa (?): Potret Kegagalan Tata Dunia Baru
Budi Hari Wibowo Pasang surut politik nternasional, terutama pada periode perang dunia II sampai pasca perang dingin, lebih banyak dipengaruhi oleh isu-isu konvensional dan lebih pada tarik-menarik kepentingan deologis antara AS sebagai kiblat ideologi kapitalis dengan Uni Soviet yang berhaluan komunis.Selama masa perang dunia II, ketika Jerman dan Jepang menjadi musuh bersama, hubungan Uni Soviet dan AS dapat dikatakan akrab. Hal itu ditunjukkan dengan keterlibatan mereka dibantu Inggris memerangi Jerman, serta adanya kesepatakan antara Stalin, Roosevelt, Churchill, mengenai konfigurasi Eropa pasca perang yang dibuat pada bulan Februari 1945 di Yalta.Namun, keharmonisan itu hanyalah sementara, ketika keserakahan Stalin yang berniat mencaplok Eropa Barat akhirnya membuat AS terpaksa mengeluarkan ancaman berupa penggunaan senjata nuklir. Demikianlah, perang dingin antara AS dan Soviet dimulai.Dunia mulai melihat masa depan yang lebih baik saat perang dingin usai, ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin tahun 1989 dan bubarnya Soviet awal tahun 1992, yang kemudian diikuti terbentuknya Uni Moneter dan Ekonomi di Eropa tahun 1991 melalui perjanjian Moostricht. Rentetan sejarah itu tidak lepas dari peran AS yang turut menorehkan catatan penting dalam sebuah pengaturan sistem dunia.Oleh karena itu, AS segera setelah perang dingin berakhir, terus melancarkan program-programnya, seperti liberalisasi ekonomi dunia, demokratisasi, hak-hak asasi manusia, dan isu non-konvensional lainnya, termasuk terorisme.Isu Terorisme GlobalIstilah "terorisme" mulai digunakan pada akhir abad ke-18, terutama untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan pemerintah yang dimaksudkan untuk menjamin ketaatan rakyat (Charles Thomas, International Terorism and Political Crimes, 1975).Konsep ini, pendeknya, cukup menguntungkan bagi para pelaku terorisme negara yang karena memegang kekuasaan, berada dalam posisi mengontrol sistem pikiran dan perasaan. Dengan demikian, arti aslinya terlupakan, dan istilah "terorisme" lalu diterapkan terutama untuk "terorisme pembalasan" oleh individu atau kelompok-kelompok.Meski, perang terhadap terorisme sempat memunculkan pro dan kontra di organisasi internasional, seperti PBB dan juga di masing-masing negara yang mau tidak mau meratifikasi ke dalam undang-undang internalnya, namun, sebagian besar negara-negara menyambut hangat dalam bentuk dukungan.Perang melawan terorisme global, telah mendapat sambutan luar biasa. Di tingkat diplomasi, contohnya, telah ditandatangani resolusi dewan keamanan PBB 1368 dan 1373, yang mewajibkan ke-189 anggotanya untuk mengakhiri semua aksi teroris dan bantuan terhadap teroris, serta membawa pelaku teror untuk diadili.Collin Powell, Menlu AS, mengatakan tidak ada yang lebih penting daripada resolusi perintis tersebut, teroris tanpa sumber dana dan perlindungan, akhirnya sama dengan menghadapi jalan buntu. Sebaliknya, Brian Becker, aktivis International Answer (Act Now to End War and Racism) menyerukan, "perang bukanlah jawaban, karena serangan 11 September bukan serangan perang, melainkan telah terjadi eskalasi dalam lingkaran kekerasan".Kehancuran WTC adalah sebuah kritik keras atas wacana hegemonik yang dikembangkan dalam periode yang panjang, sekaligus penegasan ulang bahwa penindasan, apa pun bentuknya, harus dihentikan. Dengan ini, banyak negara, khususnya negara dunia ketiga mendeklarasikan kekecewaan bernada gugatan terhadap timpangnya tatanan yang gagal menjawab berbagai soal kemanusiaan. Kapitalisme --saudara kembar liberalisme-- pun ikut menghadapi tantangan yang sama atas persoalan yang tengah dihadapi umat manusia.Tesis Francis Fukuyama mendapatkan peninjauan ulang dalam dialektika gagasan. Simbiosis kapitalisme dengan demokrasi tidak semata-mata mengindikasikan kegagalannya sebagai the end of history, tetapi sekaligus merekonstruksi paham yang selama ini berkembang dalam tatanan dunia global.Dalam banyak segi, tragedi kemanusiaan --baik yang jatuh akibat penyerangan WTC maupun akibat ketidakadilan global-- akan mengubah banyak hal. Bukan sekadar mempertanyakan ulang pemahaman yang telah telanjur baku sebelumnya, tetapi lalu menuntun umat manusia mencari bentuk baru yang lebih mampu memenuhi rasa keadilan umat manusia.Karena itu, tantangan terbesar bagi Pemerintah AS kini bukanlah melampiaskan kemarahannya secara emosional. Selain tidak sesuai dengan watak yang selama ini diklaimnya, rasional, hal itu juga tidak mencerminkan watak reflektif atas musibah yang baru terjadi. Selain itu, AS kini dihadapkan pada musuh yang tidak memiliki wilayah (teritory) tetapi bersifat internasional.Indonesia - AmerikaIndonesia saat ini berada dalam zona bahaya atau zona merah dari sebuah negara bangsa (nation state) lemah yang bergerak menuju negara bangsa yang gagal, seperti yang diungkap oleh Robert I. Rotberg (Kompas, 28 Maret 2002). Pernyataan ini bukan tanpa dasar dan analisa pada kenyataan yang dihadapi Indonesia saat ini. Sebagaimana diketahui bahwa krisis berkepanjangan telah memaksa itu terjadi.Pergantian kepemimpinan nasional ternyata bukan jaminan ke arah perubahan yang lebih baik, sebab, menjadi catatan bahwa faktor lain juga ikut andil dalam berhasil atau tidak Indonesia mengatasi masalah. Di antara persoalan itu, seperti isu dis-integrasi bangsa, hal ini ditunjukkan dengan konflik di daerah-daerah yang belum tuntas; penegakan hukum yang ambivalen; pemberantasan KKN yang setengah hati; dan upaya perbaikan ekonomi yang belum menandakan keberhasilan.Di samping itu, pengaruh tekanan pihak luar negeri terhadap kebijakan Indonesia terasa semakin memberatkan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, perdagangan, bahkan militer.AS sebagai motor penggerak memposisikan diri untuk mengawal kawasan Trans-Atlantik (Amerika Utara dan Eropa Barat), khususnya dimensi politik dan militer. Kemudian RRC dan Jepang sebagai lokomotif di kawasan Asia Pasifik pada bidang ekonomi perdagangan. Dan Inggris sebagai simbol pemersatu Uni Eropa, meski tidak menggunakan Euro sebagai mata uangnya.Bila multipolarisasi di atas yang terbentuk, maka pertanyaannya, di mana posisi dan sebagai apa negara-negara berkembang (Indonesia) yang notabene jumlahnya lebih banyak dari negara berkategori maju?Untuk menjawabnya dibutuhkan instrumen sebagai indikator mengukurnya. Pertama, berdasar tingkat income per kapita. Indonesia jelas masih jauh dari standar pendapatan rata-rata dunia, di samping hutang yang begitu besar. Kedua, iklim demokratisasi yang masih jauh dari baik. Hal ini ditunjukkan masih kuatnya dominasi negara di semua sisi; politik, ekonomi, HAM, militer dan hukum. Ketiga, yang lebih spesifik, yaitu tidak jelasnya konsep politik luar negeri Indonesia. Bebas-aktif sebagai model pilihan, menghambat Indonesia untuk melakukan aliansi strategis dengan negara-negara tertentu.Yang disebut terakhir, menjadi menarik, ketika dikaitkan dengan konsep new world order ala Amerika. Meski Mega terbukti telah mendapat dukungan Bush yunior, khususnya bagi proyek perang terhadap terorisme global, serta semakin baiknya hubungan Indonesia-RRC dengan kunjungannya, tidak serta merta membawa Indonesia pada wilayah aman. Namun sebaliknya, hal ini menimbulkan prasangka negatif Amerika "Mega menggunakan gaya politik bapaknya (baca: Soekarno)" walaupun dianggap strategis dalam perspektif Indonesia.Oleh karena itu, mesti dilakukan re-interpretasi model politik luar negeri Indonesia, untuk menyakinkan dunia perihal posisi dan sikap Indonesia. Dan itu tidak cukup meski dengan dibuatnya UU pemberatasan terorisme saja.New World Dis-orderGlobal grand design yang dirancang AS, menempatkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia sebagai negara komponen pendukung bagi kepentingannya. Hal ini paralel dengan konfigurasi multipolarisasi. Namun, sebetulnya sekilas tampak ambigu, sebab, AS lebih menginginkan model uni-polar.Hasrat menjadi hegemon tunggal, tampak semenjak perang dingin berakhir. Ini juga dapat dilihat dari beberapa peristiwa seperti perang Vietnam, perang Teluk (Iraq-Amerika), dan terakhir perang Afghanistan. Dominasi AS dalam organisasi-organisasi internasional, misalnya PBB begitu kental, dengan memaksa dewan keamanan mengeluarkan resolusinya untuk memerangi terorisme.Gencarnya kampanye perang melawan terorisme global, mendesak setiap negara untuk menyatakan dukungannya, bahkan RRC sekalipun, demi kepentingan pasar, akhirnya memberi restu, demikian pula Rusia, memastikan di belakang Amerika, karena hubungan yang mulai baik antara keduanya.Mencermati perkembangan dan perubahan yang terjadi, bisa dikatakan bahwa konsep balance of power yang ingin dibangun pasca perang dingin mengalami dis-orientasi, sebab kenyataannya, AS menjadi satu-satunya kekuatan tak tertandingi sampai kini. Di samping itu, beredar pula asumsi bahwa, kondisi dunia saat ini tidak sesuai dengan obsesi AS, sebab telah keluar dari prinsip utama AS untuk melindungi semua kepentingan nasionalnya dan mempertahankan AS sebagai pemimpin dunia.Warren Christopher dalam tulisannya "America's Leadership, America's Oppurtunity" (Jurnal Foreign Policy No. 95, Spring 1995) mengungkapkan, ada 4 prinsip utama politik luar negeri AS pasca perang dingin. Pertama, mempertahankan kepemimpinan global AS di bidang politik, keamanan dan ekonomi. Prinsip ini adalah yang terpenting dalam upaya membentuk tata dunia baru yang lebih baik.Kedua, mempertahankan pola interaksi yang konstruktif dengan negara kuat lainnya, di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Amerika Latin, khususnya bagi kepentingan ekonomi AS. Ketiga, memperkuat institusi-institusi internasional sebagai mekanisme penyelesaian konflik internasional secara damai, dan keempat, mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi ke seluruh dunia sebagai prasyarat utama terciptanya perdamaian internasional.Program besaran itu dapat diterjemahkan sebagai strategi politik luar negeri AS. Dalam arti luas, strategi politik luar negeri menurut Lovell (1975) adalah rencana dari suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional dengan mencegah aktor negara lain dalam meraih kepentingan tersebut.Hal ini menjadi relevan, ketika muncul negara-negara "pembelot", sebut saja seperti Iraq dan Korea Utara, yang menentang setiap kebijakan AS. Belum lagi, negara-negara yang secara diam-diam dan pragmatis memanfaatkan AS. Semua itu, menjadi pertimbangan serius bagi AS, untuk mengklasifikasi negara-negara tersebut; musuh, setengah musuh setengah kawan, atau kawan.Bila penilaian AS, bahwa konstelasi dunia saat ini lebih tidak menguntungkan bagi masa depan keberlangsungannya sebagai pemimpin dunia, maka lambat laun tapi pasti, AS akan melancarkan aksi berikutnya untuk merevolusi dunia. Sebab, AS cenderung menganggap tata dunia yang diinginkan telah gagal, dan menjadi sebuah keniscayaan bahwa isu terorisme sebagai angle yang tepat untuk melakukan itu. (tulisan bisa dilihat juga di http://www.dephan.go.id/modules.php?

PERANG MELAWAN TERORIS

Masyarakat & Kebijakan
Perang melawan terorisme internasional
Serangan teroris terhadap Amerika pad 11 September 2001 telah menempatkan perang terorisme pada agenda internasional. Saat ini terorisme internasional merupakan salah satu tantangan penting yang dihadapi dunia internasional.
Norway percaya bahwa berbagai tindakan harus dilakukan untuk memerangi terorisme, termasuk tindakan politik, diplomatik, dan keuangan. Penggunaan kekuatan militer, seperti di Afganistan dalam memerangi Al Qaida dan Taliban, harus menjadi upaya terakhir. Perang melawan terorisme harus selalu terarah, sesuai, dan dilakukan dalam batas hukum internasional. Perang melawan terorisme tidak seharusnya digunakan sebagai alasan untuk mengabaikan hak asasi manusia.
Ancaman terorisme terus membanyangi semua masyarakat, dan semua negara berkewajiban mendukung perang melawan terorisme sejalan dengan keputusan PBB. Hal ini ditekankan pada UN World Summit Outcome Document tahun 2005, dimana negara-negara anggota mengutuk terorisme, terlepas dari bentuk dan tujuannya, dan menyatakan bahwa terorisme merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional saat ini. PBB harus memimpin upaya global menentang terorisme dan Norway akan mendukung secara aktif.
Konvensi anti terorisme dan strategi lengkap merupakan bagian penting dari perang PBB melawan terorisme. Lebih lanjut, penting bahwa PBB bekerja sama erat dengan organisasi regional seperti EU, NATO, dan OSCE dalam mengkoordinasikan kegiatan internasional.
Perang melawan terorisme internasional akan memandu aktifitas masa depan NATO. Pemerintah Norwegia secara aktif mendukung usaha memperkuat kapasitas NATO di bidang anti terorisme.. Di masa mendatang NATO akan berperan aktif menciptakan kestabilan di Afganistan melalui dukungan terhadap International Security Assistance Force in Afghanistan (ISAF) yang dipimpin PBB. Norwegia juga terlibat di dalam Operation Active Endeavour NATO, yang ber tujuan menciptakan keamanan lalu lintas pelayaran komersial di Mediteran.
Norwegia berperan aktif dalam perang militer melawan aksi terorisme melalui keikutsertaan dalam Operation Enduring Freedom di Afghanistan yang dipimpin Amerika Serikat, yang ditujukan memerangi Al Qaida dan Taliban. Partisipasi Norwegia dalam Operation Enduring Freedom adalah dengan memasok F-16 serta peralatan khusus lainnya. Norwegia juga memberikan dukungan langsung lainnya di Afganistan dengan tujuan memperbaiki keamanan dan kestabilan negara. Dukungan ini disalurkan melalui proyek-proyek pembangunan, partisipasi Norwegia di ISAF dan proyek di Afganistan yang dijalankan oleh negara lain.
Keterlibatan Norwegia dalam perang melawan terorisme termasuk menyelenggarakan konferensi internasional mengenai topik ini serta mendanai penelitian di Norway dan negara lain.


Oleh Departemen Luar Negeri Norwegia
Kirim artikel ini ke teman
Print version

JEJAK KASUS

JEJAK KASUS
Bali oh Bali, Bom Kembali Hentak Bali
Artikel Terkait:
· Bom Sisa PD II, Diledakkan TNI AU
· Ledakan Bom, Enam Korban Masih Dirawat
· Ledakan Bom Dipelabuhan
Berita HOT:
· NEWS
Sembilan Narapidana Kabur
· NEWS
Pemerkosaan Bocah 5 Tahun
· NEWS
Masjid Qiblatain Selalu Dipadati Jamaah
· NEWS
Bangunan Bersejarah itu Tak Terurus
Tayang: Senin, 3 Oktober 2005 Pukul 12.00 WibReporter : Firdaus MasrunJuru Kamera : Farma Dinata
indosiar.com, Bali - Bom kembali menghentak Bali. Tiga ledakan menyalak di dua kawasan utama yang selalu padat pengunjung Jimbaran dan Kuta. Semua terhenyak, semua terpukul, lebih-lebih masyarakat Bali.
Peristiwa kali kedua ini diyakini akan membuat sektor pariwisata Pulau Dewata yang sempat mengeliat kembali terhuyung. Ini jelas tragedi kemanusiaan yang harus dikutuk.
Sabtu malam, 2 hari lalu saat kehidupan Bali masih berpacu tiga ledakan bom terjadi. Sesuatu yang pernah terjadi dan sebenarnya coba dilupakan mereka yang datang berkunjung malam itu. Ledakan pertama berdentung dan menghentak pantai Jimbaran sekitar pukul 19.20 Wita.
Dua kafe yang sedang dipadati pengunjung Nyoman Cafe dan Menega Cafe hancur berantakan.20 menit berselang, ledakan lain membahana dikawasan Kuta.
Raja's bar and Restoran yang terletak di bilangan pertokoan Kuta Square luluh lantak. Demikian juga beberapa bangunan disekitarnya, semua yang kebetulan berada disekitar titik ledak menjadi panik.
Lima tubuh ditemukan terkapar disekitar kafe Nyoman Jimbaran, 2 diantaranya bahkan sudah tak karuan bentuknya. Bahkan serpihan tubuh manusia berserakan disekitar radius 50 meter dari pusat ledakan.
Pemandangan tak kalah mengerikan di Menega Cafe. Warga menemukan potongan tubuh tanpa kepala terlempar berceceran darah. Rumah Sakit Sanglah Denpasar menjadi ramai dikunjungi mereka yang coba menyelamatkan para korban.
Jumlahnya masih simpang siur. Sampai Minggu malam, jumlah korban tewas tercatat 26 orang. Tiga diantaranya wisawatan asing, 1 warga negara Jepang dan 2 warga negara Australia.
Dari seluruh korban tewas itu, 9 korban belum diketahui identitasnya. Korban luka-luka lebih banyak, sedikitnya 55 orang. Mereka kebanyakan menderita luka bakar dan terkena serpihan pecahan bom.
Pihak kepolisian Indonesia sementara menyimpulkan, ledakan tersebut dari bom bunuh diri. Polisi mengaku telah menemukan serpihan tubuh manusia terlilit kabel. Disekitar Nyoman Kafe dan Menega Kafe, polisi bahkan menemukan tiga benda tertimbun pasir pantai yang dicurigai sebagai bom.
Peristiwa ini mengingatkan semua pihak pada peristiwa ledakan bom di Bali 3 tahun silam. Dalam peristiwa yang terjadi di Sari Club dan Pady's Cafe 12 Oktober 2002 itu, sekitar 200 nyawa melayang. Angka itu belum termasuk ratusan lain yang mengalami luka-luka.
Dunia menuding, termasuk pihak kepolisian Indonesia pelakunya dari kelompok radikal Jemaah Islamiah. Sejumlah tokoh yang diyakini sebagai pelakunya berhasil ditangkap dalam waktu cepat dan kini menjalani hukuman.
Sama seperti pada kasus-kasus ledakan bom sebelumnya di tanah air. Pemerintah dan aparat keamanan langsung bertindak cepat. Presiden misalnya, langsung menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Peristiwa ledakan bom Bali kali ini kekuatannya memang tidak sebanding dengan peristiwa serupa Oktober 3 tahun lalu. Tapi tetap saja membuat semua terhenyak, karena terjadi saat pemerintah dan aparat keamanan merasa sudah mengintensifkan pengamanan, khususnya di kawasan-kawasan ramai seperti di obyek wisata di Bali.
Tak kurang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa menit setelah menerima laporan langsung memanggil sejumlah pembantunya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Kapolri Jenderal Polisi Sutanto, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan Kepala BIN Syamsir Siregar serta Menko Polhukam Widodo AS, merupakan 4 dari sekian pejabat penting yang dipanggil ke Lanud Halim Perdana Kusuma saat itu. Presiden sendiri yang kemudian menyampaikan sikap pemerintah atas kejadian ini.
Saat ini juga menurut Presiden, ia langsung menginstruksikan para pembantunya untuk mengendalikan keadaan dan mengambil langkah-langkah cepat.
Walau tidak secara tegas mengakui, namun secara implisit presiden mengakui aparat Intelejen di tanah air kecolongan dengan kejadian ini. Karena sebelumnya telah ada informasi mengenai akan beraksinya lagi kelompok teroris di tanah air.
Kapolda Bali Irjen Polisi I Made Mangku Pastika langsung memimpin pengusutan. Tim forensik menyisir setiap sudut disekitar Kafe Nyoman dan Kafe Menega, dua kafe yang menjadi korban ledakan dikawasan Jimbaran dan selalu ramai setiap akhir pekan. Tindakan yang sama juga dilakukan di Restoran Raja's.
Kemarin, situasi pantai di Bali sudah terlihat sepi, walau masih ada beberapa wisatawan yang tetap nekad bermain di pinggir pantai. Namun siang harinya, polisi memutuskan menutup sementara pantai Jimbaran untuk kepentingan penyidikan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kemarin datang ke Bali dengan pengawalan ketat. Kepada wartawan di Media Center, Presiden kembali menegaskan sikap pemerintah Indonesia untuk melawan teroris dengan segala kekuatan yang ada.
Sampai kemarin, aparat keamanan belum mengumumkan siapa pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa ini. Namun petunjuk ledakan dari aksi bom bunuh diri telah mereka dapatkan dan kemarin telah dipublikasikan.
Menguatnya ledakan ini dari aksi bunuh diri juga diperkuat dengan ditemukannya 3 korban laki-laki dengan kondisi kepala terpotong di 3 lokasi ledakan. Polisi menduga, ketiganya adalah pelaku peledakan bom bunuh diri. Tapi belum diperoleh bukti kuat menyangkut identitas dan dari kelompok mana mereka.
Kabar yang berkembang, selain ketiganya masih ada 3 laki-laki lain yang selamat dan sampai kemarin, masih terus dikejar petugas.
Dilihat dari bobot ledakan dan korban yang ditimbulkan, ledakan bom di Bali kali ini memang kalah jauh dibanding yang terjadi pada 3 tahun yang lalu. Tapi ada kekhawatiran dampaknya akan lebih parah, karena peristiwa kedua ini mempertegas citra Bali sebagai kawasan wisata yang tidak aman.
Bali dan pariwisata, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Daerah kepulauan ini telah lama menjadi icon promosi pariwisata Indonesia dan telah dikenal dunia dengan tiga potensi utamanya The Sun, The Sand and Sea.
Ragam sebutan seperti Pulau Dewata, Bali Surga Terakhir atau sebutan yang sangat terkenal Tourist Paradise (Bali Surganya Wisatawan) dan mengambarkan kebesaran nama Bali di mancanegara dengan angka kunjungan wisata rata-rata 2,5 juta setiap tahunnya.
Bukan hanya Pemerintah Daerah dan Pusat yang berkepentingan dari sektor ini, tapi juga sebagian besar masyarakat Bali yang berjumlah sekitar 3,5 juta orang mereguk kehidupan mapan dari keindahan pulau mereka dengan bekerja di banyak sektor ke pariwisataan.
Tapi sektor ini rentan dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang sifatnya tidak lagi lokal atau regional, tapi sudah menglobal. Karena itu, ketika sektor ini mengalami masalah sektor-sektor lainpun ikut terkena getahnya.
Dalam 3 tahun terakhir, sektor kepariwisataan di Bali menghadapi cobaan bertubi-tubi. Belum sembuh dari terpaan krisis ekonomi nasional di tahun 1998, pariwisata di Bali mengalami masa sulit saat diguncang tragedi WTC Amerika Serikat.
Lalu Oktober 2002, cobaan terberat dihadapi. Bom dengan kekuatan dasyat meledak di jantung Bali dan meluluhlantakan semua urat nadi kepariwisataan Bali. Beberapa peristiwa lain seperti konflik perang Amerika Serikat - Irak, wabah virus Sar dan serentetan bom di Jakarta makin membuat denyut nadi pariwisata Bali memasuki masa paling kelam.
Selama kurun waktu itu, indikator kepariwisataan Pulau Dewata menurun tajam. Jumlah kunjungan wisata anjlok dan berdampak langsung bagi kehidupan semua sektor pendukungnya. Seperti perhotelan, restoran, art shop dan seluruh komponen terkait lain.
Dari banyak indikator itu, yang paling terlihat tentu saja jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Bali. Jumlah wisatawan jenis ini terus terkoreksi.
Ambil contoh di tahun 2002, sepanjang tahun itu Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah wisatawan langsung ke Bali sebanyak 1,2 juta orang, menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2003, angka itu menurun lagi hingga tidak sampai 1 juta.
Banyak pihak berpendapat penurunan itu dampak serangkaian peristiwa yang terjadi di Bali. Walau dalam satu tahun terakhir, trauma wisatawan itu mulai berkurang yang tercermin dengan banyaknya wisatawan yang kembali datang.
Dinas Pariwisata Bali mencatat kenaikan terutama terjadi sejak pertengahan tahun 2004. Peningkatan rata-rata jumlah hunian di hotel-hotel berbintang meningkat 0,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah penumpang pesawat udara baik domestik maupun mancanegara menunjukkan peningkatan sejak bulan Januari. Demikian juga di sektor angkutan barang yang masuk. Karena itu terjadinya lagi ledakan di Bali diyakini akan membuat kepariwisataan Bali kembali terhuyung.
Bukan tidak mungkin, dampaknya akan menjadi lebih dasyat di banding peristiwa 3 tahun lalu, karena peristiwa ledakan di Jimbaran dan Kuta Square 2 hari lalu seperti menegaskan, sosok Bali yang sebenarnya ada ancaman dibalik keindahan dan senyum yang ia tawarkan.
Dampaknya tentu saja di sektor kepariwisataan. Menurunnya jumlah wisatawan akan membuat industri perhotelan dan kerajinan kembali terseok-seok.
Pengangguran menghantui pekerja pariwisata. Ini yang tidak pernah dibayangkan oleh mereka yang karena kepentingan tertentu meletupkan bom di pulau yang indah ini.
Kedukaan masyarakat Bali, kedukaan kita semua bangsa Indonesia. Tapi siapa yang bisa disalahkan. Kita harapkan saja aparat keamanan cepat mengungkap tabir dibalik kejadian ini dan menangkap mereka yang dianggap bertanggungjawab.
Barangkali benar apa yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa sekuat apapun pengawasan dan pemantauan keamanan termasuk oleh pihak intelejen, tetap saja, kuncinya adalah kewaspadaan kita semua. (Sup)
Showing 1 to 10 of 24 comments
Page: 1 2 3
3-Dec-2005 13:16:06 WIB by arie asmaraSekarang banyak banget kejahatan dengan logat "ISLAM".Ya seperti kasus bom in sekarang. Aku heran,kok umat islam seperti itu sih. Mending umat beragama khususnyas umat islam lebih meningkatkan keimanannya deh. Tolong "ajari" agama dong pada umatnya terutama yang terpidana di penjara nnih. Oke. Cuma itu saja yang dapat aku sampaikan. terima kasih
1-Dec-2005 09:59:46 WIB by boCoba Palembang di bom juga ya,pasti seru
25-Oct-2005 12:56:46 WIB by Susantoaparat keamanan sibuk tdk karuan tdk ada hasil!sudah meledak baru repot,padahal jalur2 terorisme mestinya sudah dapat terlacak hanya saja aparat kita memble
25-Oct-2005 01:03:04 WIB by MD.KROONKepada YM.President republik indonesia Susilo Bambang Yudoyono.dengan harmat,bagaimana VISA untuk ke indonesia.ada diskriminatie terhadap sesama masyarakat unie eropa.diantaranya NEDERLAND[BELANDA].yang paling banyak mengunjungi indonesia dari unie eropa.karena ada pertalian kekeluargaan.sangat erat.serta tidak kurang pedagang kerajinan rakyat dari batik sampai patung bali wayang golek.dsb.sekarang lenyap di toko2,departementstore.dan belanda adalah pintu gerbang ke eropa untuk indonesia.juga remaja2 yang sering liburan dengan lastminut ticket.tak bisa menikmati .mereka memilih thailand.dan malaysia.lebih murah lebih teratur mengorganisasi turisme.KASIHAN PENGRAJIN DI JAWA DAN BALI.BIASANYA TIAP HARI ADA KONTAINER2BERISI BARANG KERAJINAN DAN JUMLAH MILYARAN RUPIAH.KINI PADAM.SEBAB PEDAGANG CASH AND CARY.LIHAT BARANG BAYAR NAIKAN CONTAINER.KINI MALAS LEBIH BAIK BELI KERAJINAN THAILAND.TOLONG ITU PERATURAN KURANG RAMAH DITINJAU KEMBALITERIMA KASIHWASALAM
25-Oct-2005 00:37:14 WIB by erwinKEWASPADAAN sangat sulit.karena apa,siapa waspada.kewaspadaan yang dilimpahkan keseluruh masyarakat bisa menimbulkan saling curiga.kebencian satu suku pada suku lain.satu agama pada agama lain.rasa waswas.ketakutan.lihat bom london.saking waspada jadi keblinger.ada orang bawa tas kestasiun metro.langsung ditembak.sudah jatuh masih ditenbaki terus sampai polisi yakin itu orang sudah mati.ternyata warga negara brazil itu kewaspadaan polisi "SCOTLANDYARD"yang paling terkenal didunia.ternyata konyol.yang paling baik menjaga kerukunan suku,agama dan ras.dan pembagian rezeki yang adil.jangan bali terus.blitar juga.dan wilayah lain terutama di jawa.kemiskinan musuh masyarakat nomor 1.orang kaya tidak mau bunuh diri.biar bagaimana kuatnya intelejen.polisi dan militer.tak kan berhasil.sebab teror juga bisa dari aparat keamanan.tentara yang dendam,polisi yang sakit hati dsb.
23-Oct-2005 12:15:04 WIB by anikbagaimana indonesia maju,kalau rumahnya sendiri di bom teruuuus
21-Oct-2005 00:09:49 WIB by sisi lainMENGAPA POLY CARPUS YANG DIANCAM HUKUMAN MATI MEMBUNUH MUNIR DENGAN RACUN.LEBIH BAIK DIHUKUM MATI DARIPADA MENGATAKAN,MEMBUKA TABIR.SIAPA YANG MENYURUHNYA????!!!MENGAPA???TAKUT.CINTA ANAK ISTRI.LEBIH BAIK MATI SENDIRI ANAK ISTRI SELAMAT.INI CONTOH YANG JELAS.RENUNGKAN.
21-Oct-2005 00:00:42 WIB by sisi lainBukan membenarkan perbuatan.laknat dari semua agama termasuk islam.fikir.pada saat itu hari yang sama. harga BBM diumumkan yang memang mengejutkan rakyat naiknya.terlalu tinggi.BOM BALI II.bisa oleh organisasi yang pro kenaikan bbm.bisa juga yang anti.bisa organisasi mafia narkoba yang balas dendam atas penangkapan kawan2mereka.bisa oleh gol yang kalah pilpres.bisa koruptor yang kelas tinggi dendam sudutkan president.pada saat harga bbm di umumkan.waktu yang tepat.yang pasti bom itu keji .dalang yang keji.kalau dari wajah pelaku[kalau benar]kepala tsb kelihatan wajah orang miskin.kemiskinan bisa membuat orang nekat BILA ANAK ISTERINYA DAPAT 5 MILYARD.daripada hidup susah terus demi anak2 tercinta biar berkorban[bukan jihad]tetapi power of money.ini yang disembah lebih banyak dari agama apa pun.kalau teror di irlandia yang sudah setengah abad berlangsung sampai detik ini di IRLANDIA UTARA oleh negara yang ikutan menyerang irak.padahal inggris tidak bisa berhasil.urusan dalam negerinya.orang protestan unionis.membunuhi orang katolik irlandia utara.ringkas kata. jaga tuduhan miring terhadap islam sebab kejadian tsb menjelang rhamadan[puasa]bulan suci umat islam hingga bila ada keributan sesama bangsa yang ambil untung fihak asing.yang ingin bali lepas dari NKRI.mari renungkan
15-Oct-2005 12:53:39 WIB by ayashawah,kasus bom lagi...!!!ampe kuping jadi panas nich!trauma saat tragedi bom bali pertama aja belum ilang.ini malahan muncul lagi bom kedua.aku turut berduka cita atas tragedi bom bali tersebut.terutama buat para keluarga korban.moga2 aja gak terulang lagi.ammmiiinnn.....13-Oct-2005 13:14:30 WIB by JJHerannya, dengan sejumlah uang atau apa saja berani utk mati, Pendidikan apa yg mereka peroleh? apa kah dr Agama, atau sekolah biasa sampai sampai membuat Bom di Negeri sendiri. Heran....Heran....Heran

JEJAK KASUS

JEJAK KASUS
Bali oh Bali, Bom Kembali Hentak Bali
Artikel Terkait:
· Bom Sisa PD II, Diledakkan TNI AU
· Ledakan Bom, Enam Korban Masih Dirawat
· Ledakan Bom Dipelabuhan
Berita HOT:
· NEWS
Sembilan Narapidana Kabur
· NEWS
Pemerkosaan Bocah 5 Tahun
· NEWS
Masjid Qiblatain Selalu Dipadati Jamaah
· NEWS
Bangunan Bersejarah itu Tak Terurus
Tayang: Senin, 3 Oktober 2005 Pukul 12.00 WibReporter : Firdaus MasrunJuru Kamera : Farma Dinata
indosiar.com, Bali - Bom kembali menghentak Bali. Tiga ledakan menyalak di dua kawasan utama yang selalu padat pengunjung Jimbaran dan Kuta. Semua terhenyak, semua terpukul, lebih-lebih masyarakat Bali.
Peristiwa kali kedua ini diyakini akan membuat sektor pariwisata Pulau Dewata yang sempat mengeliat kembali terhuyung. Ini jelas tragedi kemanusiaan yang harus dikutuk.
Sabtu malam, 2 hari lalu saat kehidupan Bali masih berpacu tiga ledakan bom terjadi. Sesuatu yang pernah terjadi dan sebenarnya coba dilupakan mereka yang datang berkunjung malam itu. Ledakan pertama berdentung dan menghentak pantai Jimbaran sekitar pukul 19.20 Wita.
Dua kafe yang sedang dipadati pengunjung Nyoman Cafe dan Menega Cafe hancur berantakan.20 menit berselang, ledakan lain membahana dikawasan Kuta.
Raja's bar and Restoran yang terletak di bilangan pertokoan Kuta Square luluh lantak. Demikian juga beberapa bangunan disekitarnya, semua yang kebetulan berada disekitar titik ledak menjadi panik.
Lima tubuh ditemukan terkapar disekitar kafe Nyoman Jimbaran, 2 diantaranya bahkan sudah tak karuan bentuknya. Bahkan serpihan tubuh manusia berserakan disekitar radius 50 meter dari pusat ledakan.
Pemandangan tak kalah mengerikan di Menega Cafe. Warga menemukan potongan tubuh tanpa kepala terlempar berceceran darah. Rumah Sakit Sanglah Denpasar menjadi ramai dikunjungi mereka yang coba menyelamatkan para korban.
Jumlahnya masih simpang siur. Sampai Minggu malam, jumlah korban tewas tercatat 26 orang. Tiga diantaranya wisawatan asing, 1 warga negara Jepang dan 2 warga negara Australia.
Dari seluruh korban tewas itu, 9 korban belum diketahui identitasnya. Korban luka-luka lebih banyak, sedikitnya 55 orang. Mereka kebanyakan menderita luka bakar dan terkena serpihan pecahan bom.
Pihak kepolisian Indonesia sementara menyimpulkan, ledakan tersebut dari bom bunuh diri. Polisi mengaku telah menemukan serpihan tubuh manusia terlilit kabel. Disekitar Nyoman Kafe dan Menega Kafe, polisi bahkan menemukan tiga benda tertimbun pasir pantai yang dicurigai sebagai bom.
Peristiwa ini mengingatkan semua pihak pada peristiwa ledakan bom di Bali 3 tahun silam. Dalam peristiwa yang terjadi di Sari Club dan Pady's Cafe 12 Oktober 2002 itu, sekitar 200 nyawa melayang. Angka itu belum termasuk ratusan lain yang mengalami luka-luka.
Dunia menuding, termasuk pihak kepolisian Indonesia pelakunya dari kelompok radikal Jemaah Islamiah. Sejumlah tokoh yang diyakini sebagai pelakunya berhasil ditangkap dalam waktu cepat dan kini menjalani hukuman.
Sama seperti pada kasus-kasus ledakan bom sebelumnya di tanah air. Pemerintah dan aparat keamanan langsung bertindak cepat. Presiden misalnya, langsung menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Peristiwa ledakan bom Bali kali ini kekuatannya memang tidak sebanding dengan peristiwa serupa Oktober 3 tahun lalu. Tapi tetap saja membuat semua terhenyak, karena terjadi saat pemerintah dan aparat keamanan merasa sudah mengintensifkan pengamanan, khususnya di kawasan-kawasan ramai seperti di obyek wisata di Bali.
Tak kurang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa menit setelah menerima laporan langsung memanggil sejumlah pembantunya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Kapolri Jenderal Polisi Sutanto, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan Kepala BIN Syamsir Siregar serta Menko Polhukam Widodo AS, merupakan 4 dari sekian pejabat penting yang dipanggil ke Lanud Halim Perdana Kusuma saat itu. Presiden sendiri yang kemudian menyampaikan sikap pemerintah atas kejadian ini.
Saat ini juga menurut Presiden, ia langsung menginstruksikan para pembantunya untuk mengendalikan keadaan dan mengambil langkah-langkah cepat.
Walau tidak secara tegas mengakui, namun secara implisit presiden mengakui aparat Intelejen di tanah air kecolongan dengan kejadian ini. Karena sebelumnya telah ada informasi mengenai akan beraksinya lagi kelompok teroris di tanah air.
Kapolda Bali Irjen Polisi I Made Mangku Pastika langsung memimpin pengusutan. Tim forensik menyisir setiap sudut disekitar Kafe Nyoman dan Kafe Menega, dua kafe yang menjadi korban ledakan dikawasan Jimbaran dan selalu ramai setiap akhir pekan. Tindakan yang sama juga dilakukan di Restoran Raja's.
Kemarin, situasi pantai di Bali sudah terlihat sepi, walau masih ada beberapa wisatawan yang tetap nekad bermain di pinggir pantai. Namun siang harinya, polisi memutuskan menutup sementara pantai Jimbaran untuk kepentingan penyidikan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kemarin datang ke Bali dengan pengawalan ketat. Kepada wartawan di Media Center, Presiden kembali menegaskan sikap pemerintah Indonesia untuk melawan teroris dengan segala kekuatan yang ada.
Sampai kemarin, aparat keamanan belum mengumumkan siapa pihak yang bertanggungjawab atas peristiwa ini. Namun petunjuk ledakan dari aksi bom bunuh diri telah mereka dapatkan dan kemarin telah dipublikasikan.
Menguatnya ledakan ini dari aksi bunuh diri juga diperkuat dengan ditemukannya 3 korban laki-laki dengan kondisi kepala terpotong di 3 lokasi ledakan. Polisi menduga, ketiganya adalah pelaku peledakan bom bunuh diri. Tapi belum diperoleh bukti kuat menyangkut identitas dan dari kelompok mana mereka.
Kabar yang berkembang, selain ketiganya masih ada 3 laki-laki lain yang selamat dan sampai kemarin, masih terus dikejar petugas.
Dilihat dari bobot ledakan dan korban yang ditimbulkan, ledakan bom di Bali kali ini memang kalah jauh dibanding yang terjadi pada 3 tahun yang lalu. Tapi ada kekhawatiran dampaknya akan lebih parah, karena peristiwa kedua ini mempertegas citra Bali sebagai kawasan wisata yang tidak aman.
Bali dan pariwisata, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Daerah kepulauan ini telah lama menjadi icon promosi pariwisata Indonesia dan telah dikenal dunia dengan tiga potensi utamanya The Sun, The Sand and Sea.
Ragam sebutan seperti Pulau Dewata, Bali Surga Terakhir atau sebutan yang sangat terkenal Tourist Paradise (Bali Surganya Wisatawan) dan mengambarkan kebesaran nama Bali di mancanegara dengan angka kunjungan wisata rata-rata 2,5 juta setiap tahunnya.
Bukan hanya Pemerintah Daerah dan Pusat yang berkepentingan dari sektor ini, tapi juga sebagian besar masyarakat Bali yang berjumlah sekitar 3,5 juta orang mereguk kehidupan mapan dari keindahan pulau mereka dengan bekerja di banyak sektor ke pariwisataan.
Tapi sektor ini rentan dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang sifatnya tidak lagi lokal atau regional, tapi sudah menglobal. Karena itu, ketika sektor ini mengalami masalah sektor-sektor lainpun ikut terkena getahnya.
Dalam 3 tahun terakhir, sektor kepariwisataan di Bali menghadapi cobaan bertubi-tubi. Belum sembuh dari terpaan krisis ekonomi nasional di tahun 1998, pariwisata di Bali mengalami masa sulit saat diguncang tragedi WTC Amerika Serikat.
Lalu Oktober 2002, cobaan terberat dihadapi. Bom dengan kekuatan dasyat meledak di jantung Bali dan meluluhlantakan semua urat nadi kepariwisataan Bali. Beberapa peristiwa lain seperti konflik perang Amerika Serikat - Irak, wabah virus Sar dan serentetan bom di Jakarta makin membuat denyut nadi pariwisata Bali memasuki masa paling kelam.
Selama kurun waktu itu, indikator kepariwisataan Pulau Dewata menurun tajam. Jumlah kunjungan wisata anjlok dan berdampak langsung bagi kehidupan semua sektor pendukungnya. Seperti perhotelan, restoran, art shop dan seluruh komponen terkait lain.
Dari banyak indikator itu, yang paling terlihat tentu saja jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Bali. Jumlah wisatawan jenis ini terus terkoreksi.
Ambil contoh di tahun 2002, sepanjang tahun itu Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah wisatawan langsung ke Bali sebanyak 1,2 juta orang, menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2003, angka itu menurun lagi hingga tidak sampai 1 juta.
Banyak pihak berpendapat penurunan itu dampak serangkaian peristiwa yang terjadi di Bali. Walau dalam satu tahun terakhir, trauma wisatawan itu mulai berkurang yang tercermin dengan banyaknya wisatawan yang kembali datang.
Dinas Pariwisata Bali mencatat kenaikan terutama terjadi sejak pertengahan tahun 2004. Peningkatan rata-rata jumlah hunian di hotel-hotel berbintang meningkat 0,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah penumpang pesawat udara baik domestik maupun mancanegara menunjukkan peningkatan sejak bulan Januari. Demikian juga di sektor angkutan barang yang masuk. Karena itu terjadinya lagi ledakan di Bali diyakini akan membuat kepariwisataan Bali kembali terhuyung.
Bukan tidak mungkin, dampaknya akan menjadi lebih dasyat di banding peristiwa 3 tahun lalu, karena peristiwa ledakan di Jimbaran dan Kuta Square 2 hari lalu seperti menegaskan, sosok Bali yang sebenarnya ada ancaman dibalik keindahan dan senyum yang ia tawarkan.
Dampaknya tentu saja di sektor kepariwisataan. Menurunnya jumlah wisatawan akan membuat industri perhotelan dan kerajinan kembali terseok-seok.
Pengangguran menghantui pekerja pariwisata. Ini yang tidak pernah dibayangkan oleh mereka yang karena kepentingan tertentu meletupkan bom di pulau yang indah ini.
Kedukaan masyarakat Bali, kedukaan kita semua bangsa Indonesia. Tapi siapa yang bisa disalahkan. Kita harapkan saja aparat keamanan cepat mengungkap tabir dibalik kejadian ini dan menangkap mereka yang dianggap bertanggungjawab.
Barangkali benar apa yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa sekuat apapun pengawasan dan pemantauan keamanan termasuk oleh pihak intelejen, tetap saja, kuncinya adalah kewaspadaan kita semua. (Sup)
Showing 1 to 10 of 24 comments
Page: 1 2 3
3-Dec-2005 13:16:06 WIB by arie asmaraSekarang banyak banget kejahatan dengan logat "ISLAM".Ya seperti kasus bom in sekarang. Aku heran,kok umat islam seperti itu sih. Mending umat beragama khususnyas umat islam lebih meningkatkan keimanannya deh. Tolong "ajari" agama dong pada umatnya terutama yang terpidana di penjara nnih. Oke. Cuma itu saja yang dapat aku sampaikan. terima kasih
1-Dec-2005 09:59:46 WIB by boCoba Palembang di bom juga ya,pasti seru
25-Oct-2005 12:56:46 WIB by Susantoaparat keamanan sibuk tdk karuan tdk ada hasil!sudah meledak baru repot,padahal jalur2 terorisme mestinya sudah dapat terlacak hanya saja aparat kita memble
25-Oct-2005 01:03:04 WIB by MD.KROONKepada YM.President republik indonesia Susilo Bambang Yudoyono.dengan harmat,bagaimana VISA untuk ke indonesia.ada diskriminatie terhadap sesama masyarakat unie eropa.diantaranya NEDERLAND[BELANDA].yang paling banyak mengunjungi indonesia dari unie eropa.karena ada pertalian kekeluargaan.sangat erat.serta tidak kurang pedagang kerajinan rakyat dari batik sampai patung bali wayang golek.dsb.sekarang lenyap di toko2,departementstore.dan belanda adalah pintu gerbang ke eropa untuk indonesia.juga remaja2 yang sering liburan dengan lastminut ticket.tak bisa menikmati .mereka memilih thailand.dan malaysia.lebih murah lebih teratur mengorganisasi turisme.KASIHAN PENGRAJIN DI JAWA DAN BALI.BIASANYA TIAP HARI ADA KONTAINER2BERISI BARANG KERAJINAN DAN JUMLAH MILYARAN RUPIAH.KINI PADAM.SEBAB PEDAGANG CASH AND CARY.LIHAT BARANG BAYAR NAIKAN CONTAINER.KINI MALAS LEBIH BAIK BELI KERAJINAN THAILAND.TOLONG ITU PERATURAN KURANG RAMAH DITINJAU KEMBALITERIMA KASIHWASALAM
25-Oct-2005 00:37:14 WIB by erwinKEWASPADAAN sangat sulit.karena apa,siapa waspada.kewaspadaan yang dilimpahkan keseluruh masyarakat bisa menimbulkan saling curiga.kebencian satu suku pada suku lain.satu agama pada agama lain.rasa waswas.ketakutan.lihat bom london.saking waspada jadi keblinger.ada orang bawa tas kestasiun metro.langsung ditembak.sudah jatuh masih ditenbaki terus sampai polisi yakin itu orang sudah mati.ternyata warga negara brazil itu kewaspadaan polisi "SCOTLANDYARD"yang paling terkenal didunia.ternyata konyol.yang paling baik menjaga kerukunan suku,agama dan ras.dan pembagian rezeki yang adil.jangan bali terus.blitar juga.dan wilayah lain terutama di jawa.kemiskinan musuh masyarakat nomor 1.orang kaya tidak mau bunuh diri.biar bagaimana kuatnya intelejen.polisi dan militer.tak kan berhasil.sebab teror juga bisa dari aparat keamanan.tentara yang dendam,polisi yang sakit hati dsb.
23-Oct-2005 12:15:04 WIB by anikbagaimana indonesia maju,kalau rumahnya sendiri di bom teruuuus
21-Oct-2005 00:09:49 WIB by sisi lainMENGAPA POLY CARPUS YANG DIANCAM HUKUMAN MATI MEMBUNUH MUNIR DENGAN RACUN.LEBIH BAIK DIHUKUM MATI DARIPADA MENGATAKAN,MEMBUKA TABIR.SIAPA YANG MENYURUHNYA????!!!MENGAPA???TAKUT.CINTA ANAK ISTRI.LEBIH BAIK MATI SENDIRI ANAK ISTRI SELAMAT.INI CONTOH YANG JELAS.RENUNGKAN.
21-Oct-2005 00:00:42 WIB by sisi lainBukan membenarkan perbuatan.laknat dari semua agama termasuk islam.fikir.pada saat itu hari yang sama. harga BBM diumumkan yang memang mengejutkan rakyat naiknya.terlalu tinggi.BOM BALI II.bisa oleh organisasi yang pro kenaikan bbm.bisa juga yang anti.bisa organisasi mafia narkoba yang balas dendam atas penangkapan kawan2mereka.bisa oleh gol yang kalah pilpres.bisa koruptor yang kelas tinggi dendam sudutkan president.pada saat harga bbm di umumkan.waktu yang tepat.yang pasti bom itu keji .dalang yang keji.kalau dari wajah pelaku[kalau benar]kepala tsb kelihatan wajah orang miskin.kemiskinan bisa membuat orang nekat BILA ANAK ISTERINYA DAPAT 5 MILYARD.daripada hidup susah terus demi anak2 tercinta biar berkorban[bukan jihad]tetapi power of money.ini yang disembah lebih banyak dari agama apa pun.kalau teror di irlandia yang sudah setengah abad berlangsung sampai detik ini di IRLANDIA UTARA oleh negara yang ikutan menyerang irak.padahal inggris tidak bisa berhasil.urusan dalam negerinya.orang protestan unionis.membunuhi orang katolik irlandia utara.ringkas kata. jaga tuduhan miring terhadap islam sebab kejadian tsb menjelang rhamadan[puasa]bulan suci umat islam hingga bila ada keributan sesama bangsa yang ambil untung fihak asing.yang ingin bali lepas dari NKRI.mari renungkan
15-Oct-2005 12:53:39 WIB by ayashawah,kasus bom lagi...!!!ampe kuping jadi panas nich!trauma saat tragedi bom bali pertama aja belum ilang.ini malahan muncul lagi bom kedua.aku turut berduka cita atas tragedi bom bali tersebut.terutama buat para keluarga korban.moga2 aja gak terulang lagi.ammmiiinnn.....13-Oct-2005 13:14:30 WIB by JJHerannya, dengan sejumlah uang atau apa saja berani utk mati, Pendidikan apa yg mereka peroleh? apa kah dr Agama, atau sekolah biasa sampai sampai membuat Bom di Negeri sendiri. Heran....Heran....Heran

BALI BLAST II

BALI BLAST IIDestruksi Bom Bali BALI dihancurkan lagi. Penghancuran yang mengerikan dan jahanam lewat peledakan bom yang amat destruktif (1/10). Puluhan manusia menemui ajal. Padahal, dukacita tiga tahun lalu, sungguh belum usai. Siapa yang bisa menghapus kepiluan dengan 210 manusia kehilangan nyawa dalam seketika? Kita mengutuk aksi destruksi terhadap kemanusiaan itu. Destruksi yang dilakukan di tengah kehidupan bangsa yang sulit akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang amat tinggi. Yang juga menjadi kian melukai kita semua, pengeboman itu dilakukan menjelang bulan Ramadan. Bulan ketika umat muslim hendak bersiap diri untuk menyucikan jiwa dengan melaksanakan ibadah puasa. Dalam perspektif kehidupan bernegara, para pelaku pengeboman sekurang-kurangnya telah menjadi musuh kemanusiaan, kebangsaan, dan keagamaan. Karena itu pula, bagi kita yang mencintai kemanusiaan dan percaya terhadap nilai luhur agama, terorisme harus menjadi musuh bersama. Jangan ada keraguan sedikit pun bahwa jalan kekerasan punya ruang pembenaran. Bom Bali kian menegaskan bahwa dalam keadaan apa pun, keamanan negara tidak boleh lengah. Terlebih di Bali, wilayah yang secara kultural menjadi etalase Indonesia. Rupanya wilayah yang mendapat sanjungan 'surga bagi wisatawan' itu kini menjadi target utama para teroris. Menjadi jelas, negara tidak boleh sedikit pun punya perasaan para pencinta kejahatan akan melakukan jeda untuk tidak membunuh. Bom Bali yang selalu memanfaatkan momentum bulan Oktober, sungguh sebuah aksi kejahatan yang amat terencana dan penuh perhitungan. Dan, lagi-lagi, sistem keamanan negara kita tidak mampu menangkalnya. Bom Bali yang pertama, memang telah menjadi contoh kesigapan polisi dalam memburu para pelakunya, tapi tidak pada penangkalannya. Padahal, kejahatan juga punya kader yang setia. Boleh jadi Azahari dan Noordin M Top, otak berbagai pengeboman di Republik ini, memang guru kejahatan yang piawai. Menghadapi hal seperti itu, para aparat intelijen kita sungguh harus bekerja ekstra keras. Sebab, rencana kejahatan para teroris makin rapi dan cermat. Sementara deteksi negara terbukti kian tertinggal di belakang. Kita akan merasa lega jika para pelaku bom Bali yang kedua ini juga segera ditangkap dan diadili. Akan tetapi, bangsa ini akan lebih merasa sangat aman jika orang-orang biadab kian tidak punya ruang untuk menjalankan aksinya. Sumber : http://www.mediaindo.co.id/
");
//]]>-->



BP- 10-02-2005
Tragedi Jimbaran, Kuta, Diduga Kuat Bom Bunuh Diri I DENPASAR--MIOL: Munculnya kasus pengeboman di dua lokasi, Jimbaran dan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu malam (1/10), diduga dilakukan kelompok garis keras dengan cara bom bunuh diri. "Jadi, ada dugaan bom bunuh diri pada tiga titik ledakan di dua lokasi tersebut," kata Kapolda Bali Irjen Pol Made Mangku Pastika, di Denpasar, Minggu malam. Di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan peninjauan secara khusus terhadap pasien luka bakar di RSUP Sanglah, Pastika menyatakan, kuat dugaan ke arah bom bunuh diri. "Dugaan sementara ya..seperti itu. Namun untuk lebih jelasnya, masih harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ucapnya. Dihubungkan dengan ledakan muncul di tiga titik di dua lokasi, Kapolda menyebutkan, pembawa bom yang nekat bunuh diri itupun tampaknya juga tiga orang. "Jadi kayaknya tiga orang nekat bawa bom, kemudian masing-masing meledakkannya di lokasi yang telah ditentukan," ujarnya menambahkan. Presiden dan rombongan yang tiba pukul 18.55 di RSUP Sanglah, baru pada jam 19.30 Wita tampak meninggalkan rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu. Kepada Direktur RSUP Sanglah, Presiden berpesan agar mampu merawat semua pasien dengan sebaik-baiknya. "Rawat para korban dengan sebaik-baiknya," katanya menekankan. Ketika dicegat wartawan, Presiden tidak bersedia berkomentar tentang munculnya kasus bom Bali II di dua lokasi di Jimbaran dan Kuta pada Sabtu (1/10) malam itu. Hingga Minggu petang, ledakan di empat titik di dua lokasi tersebut, tercatat telah menelan 26 korban tewas, dan 122 lainnya mengalami luka-luka berat dan ringan. Indikasi bom bunuh diri, juga berdasarkan fakta sebagian besar korban di Jimbaran --pengunjung kafe sea food-- umumnya luka-luka akibat pecahan logam dan kaca maupun benda lain dari ledakan pada bagian leher dan bagian belakang tubuh. (Ant/OL-03)

BP- 10-02-2005
Pers AS Angkat Isu Kelompok Garis Keras Agama Tertentu di Balik Bom Bali II NEW YORK--MIOL: Pers Amerika Serikat langsung mengangkat isu kelompok garis keras agama tertentu seputar perberitaan tentang peristiwa serangan bom yang kembali terjadi Bali. Berita serangan bom yang menewaskan 25 orang dan mencederai ratusan orang, termasuk turis asing tersebut menempati halaman utama surat-surat kabar terkemuka di AS seperti The New York Times, Boston Globe, The Washington Post, dan Los Angeles Times, Minggu (2/10). Sejauh ini Pemerintah Indonesia belum memberi pernyataan resmi mengenai pelaku pemboman di kawasan wisata tersebut. Namun spekulasi mulai muncul terutama mengingat waktu dan lokasi yang tidak jauh dari peristiwa 13 Oktober 2002, serta adanya kecurigaan mengenai bom bunuh diri. "Pihak berwenang tidak mau berspekulasi mengenai siapa di belakang serangan itu, namun kecurigaan segera tertuju pada Jemaah Islamiyah, kelompok Islam radikal di Indonesia yang berada di balik sejumlah serangan lainnya, termasuk di Bali tahun 2002," tulis The New York Times edisi Minggu di halaman depannya. The New York Times juga menguraikan kembali peristiwa ledakan bom di Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang dan kini para pelakunya sudah diadili. The Washington Post, dengan bersumber dari pihak berwenang yang tidak disebut namanya, juga mengangkat kecurigaan terhadap jaringan yang terkait dengan Al-Qaeda. "Dua serangan bom yang hampir bersamaan, yang menurut sejumlah penyelidik dilakukan oleh kelompok terkait pada Al Qaeda, menyerang restoran yang terkenal dengan hidangan lautnya di kawasan pantai Jimbaran," tulis The Washington Post. Los Angeles Times juga mengangkat isu Islam radikal seputar peristiwa serangan teroris yang tejadi untuk kedua kalinya di Bali tersebut. "Pihak berwenang menyebut itu serangan bom teroris, dan kecurigaan segera jauh pada Jemaah Islamiyah, kelompok ekstrimis Islam terkait dengan Al Qaeda yang bertanggungjawab atas peristiwa di Kuta tiga tahun lalu," tulis Los Angeles Times. Sementara itu kalangan Muslim di AS juga menyesali terjadinya peristiwa bom di Bali tersebut. "Saya ingin mengingatkan komunitas internasional bahwa Islam tidak mentolerir aksi teroris untuk tujuan apapun," kata SYamsi Ali, Imam pada Islamic Center of New York. Ulama asal Indonesia yang juga sebagai Direktur Jamaica Muslim Center New York itu juga menyesali kecenderungan bahwa setiap ada perisiwa terorisme langsung dikaitkan dengan kelompok Islam, padahal belum ada bukti kongkrit. (Ant/OL-1)

BP- 10-02-2005
Ngruki Tak Kenali Pengebom TIGA POTONGAN KEPALA : DENPASAR - Polisi memastikan bom yang meledak di kawasan wisata Kuta dan Jimbaran Sabtu malam lalu merupakan bom bunuh diri (suicide bombing). Ini setelah polisi menemukan tiga potongan kepala yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut. Mereka berusia 20 sampai 30 tahun. Kapolda Bali Irjen Pol Made Mangku Pastika menunjukkan foto mereka dalam jumpa pers di Hotel Inna Bali Beach tadi malam. Wajah ketiga pengebom bunuh diri itu tidak rusak sehingga bisa dikenali. Meski begitu, Kapolda mengaku belum mengenali identitas mereka. Saat ini, polisi berusaha menemukan identitas mereka. Tadi malam, sampel tubuh mereka diambil untuk pemeriksaan DNA. Dihubungi secara terpisah, Ketua Front Perlawanan Penculikan Solo Chalid Muhammad mengakui tidak mengenali ketiga wajah yang diakui polisi sebagai pelaku bom bunuh diri itu. Dia mengatakan juga sudah mengecek ke Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Solo, beserta link-nya. Hingga tadi malam, Chalid memastikan tidak ada yang mengenali wajah ketiganya. "Pokoknya, mereka bukan orang Ngruki," kata Chalid yang selama ini aktif membela aktivis Islam yang diculik di sekitar Solo. Kapolda Bali yakin bom yang menewaskan 22 orang itu merupakan bom bunuh diri karena dua alasan. Pertama, polisi menemukan potongan-potongan tubuh yang tercerai-berai di tiga lokasi berbeda. Yaitu, di Raja’s Bar & Restaurant di Kuta Square, serta di Kafe Nyoman dan Kafe Menege di Jimbaran. "Masing-masing potongan kepala itu ditemukan di tiga lokasi ledakan tersebut," kata Pastika. Potongan kepala itu terpisah jauh dari potongan tubuhnya yang lain. Kepala dan kakinya terlepas, sedangkan badan tercerai-berai dan menempel ke mana-mana. Bahkan, ditemukan potongan kepala dengan jarak 25 meter dari sumber ledakan di Jimbaran. Kedua, polisi menemukan barang bukti materi yang diduga digunakan untuk membawa bom di lokasi ledakan. Misalnya, jaket dan tas. "Dengan dua bukti ini, saya yakin suicide bombing," tegas mantan ketua tim penyelidikan bom Bali I itu. Selain itu, menurut Pastika, rekaman video amatir sempat menangkap gambar seorang pemuda berada di Raja’s Bar & Restaurant beberapa detik sebelum ledakan. Pemuda yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri itu mengenakan kaus hitam dan celana jins. Dia terlihat berjalan sambil menggendong tas punggung. Tak lama setelah dia berada di Raja’s, terjadi ledakan bom. Kepala dan bagian tubuh pembawa bom itu terpisah dan terlempar jauh dari titik ledakan. Kapolda menduga, sedikitnya tiga pelaku lainnya berhasil lolos. "Ada pelaku lain yang berperan merencanakan, membuat bom, dan mengatur," tambahnya Kapolda memperkirakan, setiap pengebom bunuh diri membawa bahan bom yang beratnya tak kurang dari 10 kilogram. Sementara polisi baru menemukan bahan jenis TNT di lokasi peledakan. "Bahan-bahan lainnya sedang diselidiki," katanya. Polisi juga menemukan besi-besi kecil (gotri) berserakan dan menempel di tubuh ketiga pelaku bom bunuh diri. Ketika ditanya bagaimana TNT bisa masuk ke Bali, Kapolda mengatakan bisa saja. Alasannya, Bali merupakan pulau yang panjang. Bisa saja TNT itu masuk lewat Gilimanuk. "Sebab, tidak mungkin polisi menggeledah setiap orang," tegasnya. Kapolda menduga, bom tersebut masuk Bali sudah dalam bentuk jadi. Apakah ketiga pengebom itu tidak masuk daftar buron polisi? Kapolda mengaku tidak mempunyai informasi tentang mereka. Pada bagian lain, Kapolda juga mengklarifikasi jumlah ledakan. Kapolda menyatakan, jumlahnya bukan lima, tapi tiga ledakan. Kapoda juga membantah jumlah korban tewas. "Yang benar, korban tewas 22 orang," jelas jenderal polisi bintang dua itu. Kalau ada 25 orang, lanjut Kapolda, itu kekeliruan. Sebab, yang dihitung kantong-kantong mayatnya. Ternyata, setelah dihitung ulang, ada kantong yang hanya berisi kepala. Ada juga yang berisi satu kaki. Dan, ada yang hanya berisi satu tangan. Di antara 22 korban tewas, 13 orang adalah warga Indonesia. Sebanyak 19 jenazah tampak utuh. Tapi, lima di antara jenazah itu belum bisa diidentifikasi. Mereka diduga warga negara asing. Tiga jenazah lainnya, yang diduga pelaku bom bunuh diri, tercerai berai bagian tubuhnya. Dari 22 korban tewas itu, dua orang tewas di Raja’s dan 20 lainnya di Jimbaran. "Tapi, belum tahu berapa yang tewas di Kafe Nyoman dan berapa di Kafe Menege," katanya. (sup)

BP- 10-02-2005
Mungkin Indonesia sudah harus menerapkan suatu paham "SEMUA RAKYAT ADALAH TENTARA" seperti di ISRAEL atau di CHINA dan beberapa negara lain. Semua orang bisa jadi intelegent, kalo ada orang yg mencurigakan maka orang itu bisa segera melapor ke badan berwenang. Di Israel semua rakyat diperbolehkan 'mencurigai' siapapun yang dianggap membahayakan/ siapapun yang kira2 diduga terorist. Misalnya, kalo orang yang bawa-bawa tas gede, ia bisa diperbolehkan/diminta untuk membuka tasnya oleh orang lain dan di cek.... (ya maap maap aja, gue curiga ama loe....) dan ini dilegalkan secara hukum. Mungkin ada benernya juga diterapkan hukum ini. Ada banyak bukti, misalnya saja BOM yang di London itu juga dibawa dengan tas rangsel gede. Bom di HAIVA juga di hand-carry pake tas rangsel. Setiap orang tentara, setiap orang intelegent. Setiap rakyat menjadi informan. Jadi rakyat ikut proaktif pada 'perang terhadap terorisme', dan tidak hanya mengandalkan pada aparat. Sistem ini sebenarnya umum diterapkan, bahkan kalo melihat website DepHanKam RI, memang itulah yang sedang digodok Menhankam RI sekarang Juwono Sudarsono. Sistem ini juga berlaku di Swiss (negara tanpa tentara aktif), Singapura, Korsel dll. Tapi, ada 'bugs'nya juga. Di Amerika, bila Hankamrata ini termasuk wajib militer and diprotes. Di singapore, swiss dan korsel, tidak. Dulu jaman negara eropa timur, semua menerapkan hankamrata ini dan malah tiap anggota keluarga dipaksa untuk menjadi mata-mata untuk mengawasi anggota keluarga lainnya. Rumania, Jerman Timur, kasusnya menjadi begitu banyak sehingga tiap orang bahkan tidak percaya dengan anggota keluarga lainnya.

BP- 10-03-2005
Bali Post: Enam Pelaku Bom Bali II Denpasar (Bali Post) - Bali Post/afp DIDUGA PELAKU - Foto potongan kepala korban bom di Kuta dan Jimbaran. Mereka diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Kasus bom Bali II mulai menemukan titik terang. Diduga enam pelaku terlibat dalam peledakan di dua tempat; Kuta dan Jimbaran. Tiga dari enam pelaku itu tewas di TKP. Diduga mereka menjadi eksekutor dalam bom bunuh diri tersebut. Demikian dijelaskan Kapolda Bali Mangku Pastika ketika mendampingi Presiden Yudhoyono saat menggelar jumpa pers, Minggu (2/10) kemarin. Kata Mangku Pastika, bahan peledak yang digunakan adalah TNT dengan high explosive. Diduga bom seberat 10 kg ini dirakit di luar Bali. Tiga yang masih dikejar bertindak sebagai pengatur ledakan. Mereka diduga berada di luar lokasi ledakan, namun masih dalam jarak yang bisa memantau eksekutor. Presiden Yudhoyono menyampaikan belasungkawa terhadap masyarakat Bali dan mengutuk tindakan tersebut. Kata Yudhoyono, ledakan bom di Kuta dan Jimbaran tidak saja membuat Bali sedih, juga merupakan musibah nasional dan mencoreng citra Indonesia. ''Pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan masa depan bangsa,'' katanya, Minggu kemarin sore. Pemerintah mengambil tiga langkah penting dalam menata Bali pascaledakan bom di Kuta Square dan Jimbaran. Pertama, memberi pelayanan medis dan membantu para korban yang masih terbaring di rumah sakit. Korban luka-luka harus mendapat pelayanan yang profesional. Kedua, melakukan penyidikan yang cepat dan Polri diharapkan segera mengungkap dan menangkap teroris yang meledakkan bom di Bali. ''Langkah ketiga, meningkatkan pengawasan di tempat-tempat wisata di Bali,'' tambahnya. Tiga Pelaku Tewas Kapolri Jenderal Pol. Sutanto yang dicegat wartawan di Inna Natour Kuta menyatakan tiga pelaku kasus bom di Kuta Square dan Jimbaran tewas di TKP. ''Tiga tersangka sudah tewas, bersamaan dengan ledakan bom di TKP,'' katanya seraya bergegas masuk mobil. Didesak kelompok mana yang terlibat, Irjen Pastika menduga paling tidak ada enam pelaku yang kini tengah diburu polisi. Mereka itu yang merancang pengeboman dan menentukan tempat yang dijadikan sasaran. ''Sudah direncanakan dan sedikitnya melibatkan enam pelaku,'' ucapnya. Yudhoyono juga mengatakan situasi keamanan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, khususnya Bali. Kejadian ini sangat mengganggu stabilitas keamanan Bali. Ia pun minta dukungan kepada masyarakat luas, kerja sama dengan negara sahabat, meningkatkan hubungan bilateral. (tm BP)